Inspirasinews – Medan, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menginginkan angka stunting nasional harus turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Keinginan itu disampaikan, Jokowi, dalam pidatonya pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 tahun 2022 di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (7/72022).
Data 2021, kata Jokowi, stunting sudah di angka 24,4 persen. “Pada 2014 saat saya masuk, angka stunting 37 persen. Jadi, penurunannya tinggi. Tahun 2024 harus bisa 14 persen,” pinta Jokowi.
Jokowi juga berbicara dampak pandemi dan perang di Ukraina. Dampak buruknya, pandemi dan perang mendongkrak kenaikan serta ketersediaan pada pangan dan energi. “Banyak negara telah merasakan dampak nyata bahkan hingga kekurangan pangan akut,” katanya.
Sementara Indonesia, sebut Jokowi, bisa bertahan tidak menaikkan harga pangan dan energi. Indonesia berhasil tidak mengekspor beras dalam tiga tahun terakhir serta tidak menaikkan BBM jenis pertalite.
“Kita harus bersyukur dan memperhatikan gizi setiap keluarga. Kelak, anak-anak adalah generasi masa depan yang akan jadi wajah negara. Kalau anaknya stunting dan kurang gizi, bagaimana mau bersaing di tingkat internasional,” katanya.
Selanjutnya, Jokowi, memanggil pendamping keluarga maju ke depan. Hadir ke depan pendamping keluarga dari Sumatera Barat, Lidya dan Satgas Penanganan Stunting Sumatera Utara, Deni Andayuni.
Deni menjelaskan, Sumatera Utara siap menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024. Hal itu bisa di lakukan, salah satunya berkat keseriusan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang menggelontorkan anggaran besar.
“Pak Gubernur dan Wali Kota kami tercinta, kami optimis bisa menurunkan angka stunting di Sumut. Saya apresiasi Wali Kota Medan menyediakan anggaran cukup besar untuk mengatasi stunting,” kata Deni.
Saat ini, sebut Deni, 25,8 persen anak yang didiagnosa mengalami stunting, di Kota Medan ada 19,9 persen anak mengidap stunting. “Untuk turun ke 14 persen, gampang apa sulit ya. Ibu bisa punya keyakinan ya. Kalau bisa, nanti saya beri sepeda,” timpal Jokowi.
Di ketahui, Bobby Nasution, telah menyiapkan sejumlah program penanganan stunting. Tahun 2022, Pemkot Medan telah menyusun 15 program, 16 kegiatan dan 29 subkegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi di laksanakan 10 OPD dan 30 kelurahan dengan total anggaran Rp198.102.286.201, termasuk dana kelurahan Rp1.905.246.381.
Khusus untuk 550 balita penderita stunting yang saat ini terdapat pada 20 kecamatan di Medan, telah di tetapkan juga anggaran penanganan sebesar Rp14.878.011.827. (sat)