Medan

Anak Stunting Capai 400 Jiwa, DPRD Medan Pertanyakan Penanganan OPD Terkait

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan mempertanyakan penanganan stunting yang di lakukan OPD terkait di Pemkot Medan, yakni Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pengendalin Penduduk dan Keluarga Berencana.

Sebab, sampai saat ini angka stunting di Kota Medan masih tinggi dan mencapai 400 jiwa.

“Sejauh ini kita menilai penanganan stunting belum maksimal. Secepatnya akan segera kita agendakan kembali Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan OPD terkait,” tegas Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Sudari,  kepada wartawan di DPRD Kota Medan, Senin (9/5/22).

Dari 400 jiwa tersebut, kata Sudari, terdapat 19 lokus yang dominan berada di kawasan Medan Utara, persisnya Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan.

“Pemkot Medan dalam hal ini Dinas P2KB untuk memberi arahan dan penyuluhan kepada masyarakat yang akan menikah (pra nikah). Selanjutnya Dinkes dan Dinas Ketapang memperhatikan asupan gizi kepada ibu dan calon bayi hingga melahirkan nanti,” pintanya.

Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) juga harus terlibat dalam membenahi lingkungan kumuh. Sebab, kondisi sanitasi yang buruk juga menjadi penyebab utama stunting.

“Stunting ini merupakan perhatian pemerintah pusat. Hal ini harus benar-benar diperhatikan pemerintah kota, kita tidak ingin masih ada anak-anak yang kurang mendapatkan asupan gizi,” pinta lagi.

Ketua Fraksi PAN itu juga mengaku, mendapat kabar penggunaan anggaran terhadap stunting belum tersalurkan dengan baik. Dia akan mempertanyakan program Triwulan I Dinkes Medan penanganan stunting.

“Kita juga ada menemukan salah seorang ibu dengan anaknya berusia 3 tahun. Di mana berat anaknya saat ini masih 7 Kg, seharusnya 11 Kg kalau sehat. Untuk itu, dalam RDP nanti akan kita pertanyakan penyaluran bantuan terhadap masyarakat dalam menangani stunting tersebut,” pungkasnya.

Sementara Sub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Medan, dr Sherivia Faradilla, mengaku saat ini jumlah Pre Evelensi stunting Kota Medan mencapai 0,47 persen pada penimbangan bulan Februari 2022 lalu.

“Setiap tahun kita ada penimbangan 2 kali, yakni bulan Agustus dan Februari. Penimbangan kemarin (Februari), kita menimbang sekitar 550 anak. Untuk tahun 2022, Pemko Medan sudah menetapkan 63 lokus penanganan stunting. Saat ini stunting tertinggi di Kelurahan Sicanang dengan sekitar 50 orang,” ungkapnya.

Dikatakannya, bahwa pihaknya bersama OPD terkait juga terus melakukan penyuluhan dalam penanganan stunting, baik itu pra nikah hingga ibu mengandung dan melahirkan.

“Stunting ini tidak hanya Dinkes saja, Bappeda, Ketapang dan P2KB juga terlibat. Ke depan, kita juga akan lebih mengintensifkan penanganan stunting tersebut,” ungkapnya. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *