Inspirasinews – Medan, Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Dhiyaul Hayati, meminta Pemerintah Kota Medan melalui OPD tekait untuk fokus melakukan pembenahan drainase di Kota Medan. Pasalnya, hingga saat ini masalah drainase belum teratasi secara maksimal.
“Banyak masyarakat mengeluhkan kondisi drainase di lingkungan mereka, baik itu ketiadaan drainase maupun drainase tumpat. Setiap kali hujan deras, air selalu menggenangi jalan dan masuk ke rumah warga, karena ketidakmampuan drainase menampung debit air,” ucap Dhiyaul Hayati kepada wartawan di Medan, Selasa (1/3/2022).
Persoalan drainase ini, sebut Dhiyaul, harus menjadi fokus Pemkot Medan, sehingga saluran pembuangan air menjadi lancar dan tidak ada lagi yang tumpat dan tidak menggenangi tempat-tempat yang rendah. “Berbagai penyakit bisa di timbulkan akibat genangan air, seperti gatal-gatal, demam, demam berdarah dan gangguan saluran pernafasan,” katanya.
Di sisi lain, Dhiyaul, juga mengimbau dan mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama di lokasi yang menghambat saluran drainase. “Perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan mengakibatkan parit tumpat. Mulai sekarang ubahlah prilaku itu. Buang sampah pada tempatnya, jangan dibuang ke parit maupun saluran drainase,” imbaunya.
Dia mencontohkan, kondisi drainase di Jalan Bunga Sakura Raya tumpat akibat banyaknya tumpukan sampah. Kondisi ini menimbulkan permasalahan bagi warga, karena setiap kali hujan deras, drainase tidak berfungsi sehingga air masuk ke rumah warga. “Pemkot Medan harus berkoordinasi dengan Pemprov Sumut, karena Jalan Bunga Sakura Raya merupakan jalan provinsi,” katanya.
Sama halnya di Jalan Eka Warni, Medan Johor drainasenya belum terbangun semua.” Contohnya di Gang Eka Rame 2, karena tidak ada drainase setiap hujan, air masuk ke rumah warga. Permasalahan-permasalahan seperti ini segera di atasi,” harapnya.
Di ketahui, hujan yang turun mengguyur Kota Medan dengan intensitas tinggi sejak, Minggu (27/2/2022) hingga Senin (28/2/2022) mengakibatkan jalanan dan ribuan rumah di 12 Kecamatan di Kota Medan terendam banjir. (sat)