Inspirasinews – Medan, Menteri Perdagangan (Mendag) RI, M. Lutfi bersama Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Sabtu (26/2/2022) meninjau Pusat Pasar di Kota Medan.
“Di sini saya ingin melihat ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng di pusat kelapa sawit Indonesia, yaitu Sumut. Kita bisa melihatnya di sini, sebenarnya minyak masih jarang, meskipun ada. Ada tren bahwa minyak ini mulai penuh dalam dua atau tiga hari,” kata Mendag.
Mendag menilai, persoalan terjadinya kelangkaan minyak goreng keemungkinan bermasalahnya distribusi. Sebab, cadangan minyak goreng di Sumut masih cukup dan aman.
“Menurut hitungan kami, sekarang ini di sini sudah surplus dan sudah lebih dari 15 hari cadangan minyaknya untuk Sumut. Jadi, artinya barangnya banyak sekali dan lebih banyak dari seluruh di wilayah Indonesia, tetapi belum turun ke bawah,” kata Mendag.
Mendag meminta, pemerintah daerah untuk terus mengawal dan memastikan distribusi minyak goreng tersebut lancar, sehingga harganya di pasaran sesuai dengan ketentuan pemerintah atau Permendag No. 6/2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng, yaitu minyak goreng curah Rp11.500/liter, kemasan sederhana Rp13.500/liter dan kemasan premium sebesar Rp14.000/liter. “Kalau ada sampai terjadi macam-macam Pak Gubernur, saya minta tolong segera ditindak tegas menurut hukum,” tegas Mendag.
Sementara Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengatakan stok di Sumut seharusnya surplus. Produksi minyak goreng setahun sebanyak 230 ribu ton, namun kebutubannya hanya 180 ribu ton. “Harusnya dia lebih (surplus) 50 ribu ton per tahun,” kata Edy.
Edy akan menindaklanjuti permintaan Mendag dengan segera mengumpulkan seluruh pihak terkait, sehingga masyarakat akan segera merasakan harga minyak goreng yang seperti biasa.
“Tadi pagi saya monitor, minyak sudah turun ke pasar dan kita mulai bisa mengurai ini, sehingga masyarakat kita bisa merdeka lagi menikmati minyak goreng murah, ” kata Edy. (sat)