Inspirasinews – Medan, Pemerintah Kota Medan diminta harus melakukan terobosan kreatif dan inovatif dalam meningkatkan penerimaan daerah untuk melewati masa sulit pandemi Covid-19.
“Dengan upaya kreatif dan inovatif menggali potensi baru maka akan meningkatkan PAD, sehingga dapat menutup kebocoran dari berbagai sektor yang terjadi selama ini,” kata Bendahara Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Medan, Modesta Marpaung, menjawab wartawan di Medan, Rabu (1/12/2021) menyikapi telah disahkannya APBD Kota Medan TA 2022.
Selain itu, kata Modesta, pihaknya berharap agar pola penyerapan anggaran di lakukan dalam pola yang progresif, proporsional dan kontinius. “Artinya, tidak lambat di depan, namun cepat di akhir tahun anggaran. Tahun 2022 juga harus menjadi momentum mewujudkan visi misi Wali Kota Medan,” pinta Modesta.
APBD tahun 2022, sebut Modesta, juga harus manpu mendorong Kota Medan sebagai kota yang berkah maju dan kondusif untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dan daya saing global mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan.
Kemudian, sebut Modesta, FPG juga berharap agar Pemkot Medan dapat memprioritaskan dan memasukkan seluruh pokok-pokok pikiran (E-Pokir) anggota DPRD Kota Medan dalam program pembangunan.
“Untuk itu Wali kota Medan terus memacu kinerja OPD melalui kebijakan manajemen birokrasi profesional, peningkatan kualitas SDM dan pemanfaatan teknologi modern. Termasuk penempatan aparatur tetap mempertimbangkan kemampuan sesuai dengan bidangnya,” pinta Modesta.
Sebelumnya DPRD Kota Medan bersama Pemkot Medan menyetujui APBD Kota Medan tahun 2022 sebesar Rp6,3 triliun lebih dengan rincian, pendapatan daerah Rp6.373.207.732.441, belanja daerah Rp6.673.207.732.441, pembiayaan penerimaan Rp300 miliar, pembiayaan pengeluaran Rp0 dan pembiayaan netto Rp300 miliar.
Sementara Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dalam sambutannya mengapresiasi dan berterimakasih kepada anggota dewan yang telah membahas APBD dengan komprehensip, cermat dan teliti serta konstruktif, sehingga terwujud APBD Kota Medan tahun 2022 sebagai “APBD Rakyat dan APBD Sehat”.
APBD Rakyat, kata Bobby, dalam pelaksanaannya nanti di harapkan mampu mengatasi berbagai masalah pembangunan kota yang di hadapi masyarakat lebih optimal dari sebelumnya. Di samping itu, APBD juga di harapkan dapat menstimulus penciptaan lapangan kerja.
APBD Sehat, sebut Bobby, menunjukkan Kota Medan memiliki kemandirian keuangan daerah yang terus meningkat, sebab pendapatan 50% bersumber dari PAD, di samping rasio lebih kecil di banding dengan belanja barang/jasa. “Sebagian besar belanja daerah nantinya di alokasikan untuk program pembangunan,” ujarnya. (sat)