Inspirasinews – Medan, Aliansi Mahasiswa Pemerhati Kebijakan Publik (AMPKP) meminta PT. Waskita Karya Realty (WKR) agar tetap menjadikan The Riez Condo (TRC) sebagai hunian dan bukan hotel. Sebab, bila gedung TRC di jadikan hunian bercampur dengan hotel, di khawatirkan berpotensi menjadi tempat maksiat dan peredaran obat-obat terlarang.
“Bahkan, bisa menjadikan lingkungan tidak kondusif. Kita sangat tidak setuju bila obat-obat terlarang bebas beredar di tempat hunian,” sebut Koordinator AMPKP, Tama, dalam orasinya saat menggelar unjuk rasa di depan gedung TRC Apartement, Jalan Tembakau Deli, No. 1 Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Jumat ( 26/11/2021).
AMPKP meminta Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PMPTSP, Dinas PKPPR, Dinas Pariwisata dan seluruh instansi terkait di Pemkot Medan agar tidak memberikan izin kepada pihak PT WKR untuk melakukan perubahan izin hunian apartemen TRC.
AMPKP juga meminta kepada Menteri BUMN agar berkenan memberikan instruksi kepada pihak WKR agar konsisten dengan janjinya kepada konsumen untuk tidak merubah fungsi dari hunian ke hotel.
“Kepolisian Daerah Sumatera Utara agar mengusut tuntas dugaan pembohongan konsumen yang di lakukan pihak WKR kepada pemilik TRC. Pihak PT WKR agar dapat memberikan penjelasan terkait tuntutan yang kami sampaikan. Jika dalam 1 minggu ini belum ada klarifikasi, kami akan melakukan aksi unjuk rasa kembali dengan massa lebih besar lagi,” ujar Tama.
Kehadiran massa AMPKP diterima Manager Marketing PT WKR, Haryo. Dia mengatakan, akan menyampaikan aspirasi pengunjuk rasa ke pimpinan. “Aspirasi adek-adek sudah kami terima dan akan kami teruskan ke atasan/pimpinan,” sebut Haryo.
Usai mendengar penjelasan dari pihak PT. WKR, selanjutnya massa membubarkan diri dengan tertib di bawah pengawalan petugas Kepolisian. (sat)
