Inspirasinews – Medan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menyerahkan piala dan sertifikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award 2021 Berkinerja Terbaik Provinsi untuk Kawasan Sumatera kepada Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, selaku Ketua TPID Provinsi Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Kamis (9/9/2021).
“Penghargaan yang diberikan adalah sebagai TPID Terbaik dan Berprestasi, karena telah mampu menghadirkan progam-program inovatif dan efektif dalam menjaga stabilisasi harga/inflasi di daerah,” ujar Airlangga Hartarto, selaku Ketua TPIP dalam Rapat Koordinasi dengan jajaran Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) beserta Forkopimda.
Ekonomi Sumut pada Q2-2021, kata Airlangga, mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,95% (YoY), lebih dari nasional (7,07%). Dari sisi lapangan usaha, katanya, share tertinggi adalah sektor pertanian (21,33%) di ikuti industri (19,3%) dan perdagangan (6,9%). “Adapun pertumbuhan tertinggi dicatat oleh sektor jasa keuangan (7,87%) sedangkan yang terendah adalah jasa kesehatan (0,50%),” katanya.
Dari sisi pengeluaran, sebut Airlangga, pertumbuhan tertinggi dicatatkan komponen impor (24,10%) dan ekspor (18,89%). Konsumsi rumah tangga yang merupakan komponen dengan share terbesar (51,44%) tumbuh di angka 5,14%. “Namun demikian, tingkat inflasi Provinsi Sumut mengalami tren penurunan di masa pandemi, sejalan dengan tingkat permintaan yang relatif belum kuat,” katanya.
Pada Agustus 2021, sambung Airlangga, Provinsi Sumut mengalami deflasi sebesar -0,08% MtM yang terdorong dari komponen makanan minuman dan tembakau, utamanya karena deflasi pada komoditas hortikultura yang mulai memasuki masa panen.
Airlangga juga mendorong potensi yang ada di Sumut yakni dari commodity super-cycle (harga komoditas naik secara signifikan) yang merupakan potensi menaikkan nilai tukar petani salah satunya memperbaiki replanting (upaya untuk mempertahankan produksi).
Mengenai pertumbuhan ekonomi semester I Tahun 2021 tumbuh 49,5% dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari Ekspor (18%) Produksi Pertanian dan Perkebunan 4,9%. Dengan meningkatnya harga komoditas. Dari sisi Pengeluaran, Pertumbuhan Ekonomi berasal dari kontribusi Konsumsi Rumah Tangga meningkat 5,14% (salah satunya diakibatkan meningkatnya daya beli masyarakat yang di topang dari Bantuan Sosial Tunai dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional).
Sampai 31 Agustus 2021, realisasi PEN di Sumut mencapai Rp176 triliun atau 5,75% dari total anggaran PEN Rp347 triliun. Konsumsi Pemerintah juga ikut mendorong Pertumbuhan Ekonomi, sampai Semester I 2021, realisasi APBD Sumatera Utara sebesar 53,48% tertinggi ketiga realisasi secara nasional.
Inflasi tercatat 2,24% masih pada sasaran target inflasi 3% ± 1% dengan berbagai program pengendalian inflasi untuk memastikan Ketersediaan dan Keterjangkauan dengan memperkuat produksi, pengendalian rantai pasok, dan penguatan kelembagaan. (sat)