Inspirasinews – Nias Utara, Menempuh perjalanan puluhan kilometer dari Kota Gunung Sitoli menuju Nias Utara dan Nias Barat, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, mengakui kondisi infrastruktur jalan provinsi rusak cukup parah dan perlu pembenahan.
Medan yang sulit, membuat Gubsu kerap kali berhenti dan turun dari kendaraan untuk melihat langsung kondisi jalan tersebut. Ia juga menapaki beberapa titik jalur yang melintasi puluhan rumah, permukiman warga, sambil memantau keadaan, serta berinteraksi dengan Bupati Nias Utara Amazaro Waruwu dan Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu.
Dari pembicaraannya, Gubsu, mengakui pembangunan jalan provinsi menjadi tanggungjawabnya sebagai Gubernur. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan menjadikan jalur ini dalam perencanaan pembangunan infrastruktur. Mengingat potensi yang dimiliki daerah kepulauan ini sangat besar.
“Baru ini saya datang ke kabupaten yang sulit medannya. Kondisinya (infrastruktur) cukup parah, saya akan segera berbuat,” ujar Gubsu saat berada di Aula Kantor Bupati Nias Utara, di Kecamatan Lotu, Rabu (30/6/2021).
Dalam pertemuan di Kantor Bupati Nias Utara, Gubsu, menyampaikan kehadirannya dalam rangka kunjungan kerja baru akan di lakukan September mendatang. Namun permintaan dari Bupati, di anggap sebagai ajakan agar berkenan hadir di kabupaten yang tergolong terpencil ini.
“Saya diminta Bupati datang kemari. Saya sudah tahu, pasti diajak ke tempat yang tak enak. Tetapi itulah pemimpin yang cerdas. Jadi, memang ini tanggung jawab saya, kita bagi tugas. Saya akan perbaiki infrastruktur, bupati, camat dan kepala desa, kalian bangun daerah. Fokus, karena saya lihat banyak lahan yang belum dikelola dengan baik,” jelas Gubsu.
Selanjutnya, Gubsu, bersama rombongan juga melihat kondisi infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Nias Barat. Dari sana, medan yang ditempuh tidak kalah sulit. Kawasan perbukitan dengan kondisi struktur tanah yang tidak stabil, membuat sejumlah titik ruas jalan provinsi ambrol, termasuk jembatan yang dalam keadaan kurang baik.
“Ya, secepatnya ini akan kita bangun. Tetapi nanti kita manfaatkan bahannya dari sungai ini. Kan banyak pasir dan batu di sini. Jadi, tidak usah jauh-jauh bahannya, biar lebih murah,” katanya.
Sementara Bupati Nias Utara, Amazaro Waruwu, mengatakan sarana dan prasarana jalan menjadi permohonan utama kepada Gubsu. Jika bisa, di harapkan agar di alokasikan segera anggaran pemeliharaan jalan.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur yang sudah datang kemari, dan mau melihat kondisi daerah ini. Apalagi tadi beliau turun langsung melihat kondisi infrastruktur di kabupaten ini,” sebut Amazaro.
Rasa bangga juga disampaikan Bupati atas sikap Gubsu yang selama ini menurutnya berwatak keras. Namun setelah bertemu dan turun ke daerahnya, Amazaro justru menyebut Gubsu sebagai sosok yang humanis dan romantis.
“Kami bangga, karena beliau mau turun dari mobilnya, berulang kali untuk menyapa warga. Beliau begitu peduli, sehingga mau menyapa langsung. Itu juga kenapa kami lama sampai ke kantor Bupati Nias Barat,” jelasnya.
Hal yang sama disampaikan Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu. Sebagai daerah yang terbelakang di bandingkan empat kabupaten/kota se-Kepulauan Nias. Dirinya mengaku sedih melihat pembangunan yang ada. Karena itu, ia sempat meneteskan air mata, karena menurutnya seorang Gubernur mau melihat langsung jembatan yang rusak dan berkomitmen memperbaikinya.
“Sepanjang jalan tadi dari Gunungsitoli kemari, saya terharu karena saat di jembatan, Gubernur langsung mengatakan akan membangun (memperbaiki) jembatan yang ada. Beliau langsung memerintahkan pejabatnya, agar tahun depan (2022) bisa diwujudkan,” kata Khenoki.
Dengan kehadiran dan komitmen itu, Khenoki, menyampaikan hal yang sama untuk melakukan yang terbaik sesuai arahan Gubernur, saat menyambut kedatangan Edy Rahmayadi di Aula Kantor Bupati Nias Barat, di Lahomi. (insp01)