Medan

Soal Belajar Tatap Muka, Bobby Ikuti Gubsu

Spread the love
Inspirasinews – Medan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) bersama Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota sepakat untuk menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hingga Agustus 2021 mendatang. 

Terkait ini Wali Kota Medan, M. Bobby Afif Nasution, mengatakan pihaknya akan mengikuti keputusan itu, kendati sebelumnya Pemkot Medan telah melakukan simulasi sekolah tatap muka. “Kami mengikuti, wajib mengikuti,” kata Bobby Nasution menjawab wartawan di DPRD Kota Medan usai paripurna peringatan Hari Jadi Kota Medan ke 431, Rabu (30/6/2021). 

Dari awal, kata Bobby, Pemkot Medan hanya menyiapkan fasilitas dan infrastruktur, jika nantinya pembelajaran belajar tatap muka di lakukan. “Kami (Pemda, red) wajib menyiapkan fasilitas jika pembelajaran tatap muka berlangsung. Kami kemarin menyiapkan fasilitas di sekolah, seperti tadi kita sama-sama mencuci tangan, teredukasi kepada anak-anak, muridnya, juga di luar kelas,” jelasnya. 

Bobby menegaskan, dirinya tidak mempersoalkan penundaan itu.”Tidak ada masalah, kami hanya menyiapkan fasilitas. Kalau dibuat tatap muka, kami juga siap. Memang kami sarankan ini daring saja,” ungkapnya. 

Sebelumnya dalam rapat koordinasi Pemprovsu dengan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumut yang di pimpin Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagusbu), Musa Rajekshah, menyekapati untuk menunda pelaksanaan PTM terbatas hingga bulan Agustus mendatang. “Hanya sistem belajar tatap muka saja yang ditunda, sembari melihat perkembangan keadaan kesehatan dan perkembangan Covid-19 di wilayah yang ada di Sumut. Ini akan dipantau hingga Agustus nanti, baru kita umumkan kembali,” kata Ijeck. Ijeck meminta Dinas Pendidikan agar berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Satgas Covid-19 Sumut untuk memenuhi persentase vaksinasi pada tenaga pendidik. “Pendidikan itu tidak bisa berjalan sendiri. Dinas Kesehatan pun bisa sejalan, begitu pun Satgas Covid-19 yang ada di Sumut harus terus melakukan pengawasan, mengawal vaksinasi terus bisa berjalan dan tidak terjadi klaster-klaster baru,” harap Ijeck. (insp01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *