Inspirasinews – Medan, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirtanadi kebut pendapatan dengan tekan losses, sehingga pendapatan perusahaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) itu meningkat.
Tirtanadi kebut pendapatan dengan tekan losses disampaikan Dirut Perumda Tirtanadi, Ardian Surbakti, kepada wartawan di Medan, Jumat (31/10/2025). “Kehilangan air sekitar 38% ini harus kita perkecil,” kata Ardian.
Dalam meminimalisir kehilangan air, kata Ardian, pihaknya akan melakukan rehab pipa dinas yang sudah rawan kebocoran. “Khususnya pada daerah kondisi pipa dinasnya selalu tergenang air parit, sehinga kebocoran tidak terlihat. Ini demi menjaga kualitas air ke pelanggan,” katanya.
Untuk menekan losses, sebut Ardian, di lakukan dengan meningkatkan penggantian meter bermasalah. “Kita akan memberdayakan bagian pengawasan. Tugasnya mengontrol dan monitoring data dan fakta di lapangan serta menindaklanjuti permasalahannya,” katanya.
Selain itu, sambung Ardian, juga akan di lakukan penggantian ataupun merehab pipa serta melakukan verifikasi meter produksi. “Juga senantiasa melakukan patroli pipa bocor dan evaluasi meter air yang kadaluarsa,” ujarnya.
Selanjutnya, tambah Ardian, juga memaksimalkan kerja tim cek ulang pemakaian air pelanggan dengan melibatkan tim PKA cabang. “Makanya seluruh cabang pemasaran dan Kabag Jaringan dan Divisi Penanggulangan Kehilangan Air (PKA) harus lebih giat lagi dalam mencari dan menanggulangi kebocoran fisik maupun non fisik,” harapnya.
Per Agustus 2025, lanjut Ardian tingkat losses kehilangan air sekitar 38%. “Kita akan upayakan untuk di lakukan penurunan secara serius. Semoga ini dapat ditekan terus, sehingga losses menurun setiap tahunnya,” harapnya lagi.
Ardian tidak menampik, penyebab terjadinya losses di antaranya adanya sambungan liar (illegal connection) langsung dari pipa distribusi ke rumah pelanggan tanpa melalui meter (by pass). “Kita (Tirtnadi, red) saat ini sedang gencar menekan losses dari sambungan ilegal melalui tim cabang-cabang. Jika nanti kedapatan dan terbukti pelanggan melakukan sambungan pipa secara illegal, kami terpaksa membawa ke jalur hukum,” tegas Ardian.
Saat ini, jelas Ardian, Perumda Tirtanadi memiliki 20 cabang pelayanan terdiri dari zona 1 dengan 14 cabang pelayanan di Kota Medan, termasuk Sibolangit dan Berastagi. Zona 2 dengan 6 cabang pelayanan di beberapa Kabupaten Sumatera Utara. “Jumlah pelanggan kedua zona tersebut per September 2025 sebanyak 524.283 pelanggan,” sebutnya.
Hingga Triwulan III 2025, lanjut Ardian, jumlah produksi air dari 22 Instalasi Pengolahan Air (IPA) semua zona September 2025 menghasilkan sebesar 20.817.666 m³ (8.091 liter/detik).
Total pendapatan hingga September 2025, sebut Ardian, sebesar Rp669 miliar lebih dengan pengeluaran biaya operasional sebesar Rp582 miliar lebih. “Dengan demikian, sampai triwulan III 2025 ini Perumda Tirtanadi telah mencatatkan laba sekitar Rp87 miliar lebih (sebelum pajak). Tirtanadi telah memberikan kontribusi PAD ke Pemprov Sumut tahun 2024 sebesar Rp35 miliar,” ungkapnya.
Terpisah Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Tirtanadi, Andi Atmoko Panggabean, menyambut baik rencana Dirut Perumda Tirtanadi dalam upaya menekan losses (kehilangan air) guna menambah PAD Pemprov Sumut. (sat)

