Sumut

Pemprov Sumut & Kementerian PPPA Teken Kerja Sama

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) teken kerja sama dalam memperkuat perlindungan perempuan dan anak.

Langkah ini merupakan bentuk komitmen Pemprov Sumut bersama lembaga pendidikan tinggi serta perguruan tinggi keagamaan Islam dalam mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Sumut.

Pemprov Sumut dan Kementerian PPPA teken kerja sama dalam memperkuat perlindungan perempuan dan anak di lakukan di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro No. 30 Medan, Jumat (7/11/2025) malam.

Hadir pada saat itu Kepala LLDIKTI Wilayah I Sumatera Utara Saiful Anwar Matondang, Rektor USU Muryanto Amin, Staf Ahli I TP PKK Titiek Sugiarti, dan Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Nurhayati. Hadir pula Pj Sekdaprov Sumut Sulaiman Harahap, para bupati/walikota se-Sumut serta perwakilan OPD dan lembaga pendidikan lainnya.

Wakil Gubernur Sumut, Surya, menyampaikan pemberdayaan perempuan dan anak menjadi salah satu agenda strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumut tahun 2025–2029.

Hal ini tertuang pada misi kelima, yaitu memperkuat ketahanan sosial dan budaya untuk membangun masyarakat Sumut yang tangguh. Selain itu, menjadi bagian dari program prioritas kedua dari 17 program utama, yakni Pemberdayaan Perempuan, Pemuda, dan Penyandang Disabilitas Berkarya dan Berprestasi.

Wakil Gubernur Sumut, Surya, beri sambutan ada penandatanganan kerja sama Pemprov Sumut & Kementerian PPA
Wakil Gubernur Sumut, Surya, menyampaikan sambutan pada penandatanganan kerja sama antara Pemprov Sumut dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam memperkuat perlindungan perempuan dan anak di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro No. 30 Medan, Jumat (7/11/2025) malam.

“Kita berkomitmen kuat dalam mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak. Bahkan, kita berhasil menurunkan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) dari 0,425 menjadi 0,399 pada tahun 2024,” ujar Surya.

Surya mengakui, tantangan dalam perlindungan perempuan dan anak di Sumut masih cukup besar. Hingga Oktober 2025, tercatat 1.444 kasus kekerasan terjadi di Sumut.

“Perlindungan perempuan dan anak masih menjadi tantangan serius. Karena itu, kita perlu memperkuat kerja sama lintas sektor dengan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari lembaga perlindungan, institusi pendidikan, hingga aparat penegak hukum,” tegasnya.

Sementara Menteri PPPA, Arifah Fauzi, memberikan apresiasi kepada Pemprov Sumut atas berbagai capaian dalam bidang perlindungan perempuan dan anak. Menurutnya, Sumut telah menunjukkan kemajuan signifikan dan menjadi salah satu provinsi yang mendapat Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2023.

Selain itu, pada tahun 2025, sebanyak 15 kabupaten/kota di Sumut juga meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA). Kabupaten Deliserdang memperoleh kategori tertinggi (Nindya), disusul Medan, Labuhanbatu Utara, Tebingtinggi, Labuhanbatu, dan Serdangbedagai (kategori Madya), serta Binjai, Asahan, Batubara, Tapanuli Selatan, Karo, Sibolga, Padangsidimpuan, dan Padanglawas Utara (kategori Pratama).

“Saya memberikan apresiasi kepada Sumut atas berbagai capaian yang telah diraih, serta kepada para bupati dan wali kota yang telah melaksanakan kebijakan pembangunan yang berperspektif perempuan dan anak,” ujar Arifah Fauzi. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *