Ekbis Sumut

Tekan Inflasi, Pemprov Sumut Gelar GPM di 524 Titik

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) gelar Gerakan Pangan dan Pasar Murah (GPM) di 524 titik tersebar di seluruh kabupaten/kota di Sumut. GPM digelar berkolaborasi dengan 33 kabupaten/kota serta berbagai pihak lainnya sebagai langkah menekan laju inflasi.

Pemprov Sumut gelar GPM di 524 titik itu disampaikan Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut, Poppy Hutagalung, kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Selasa (7/10/2025).

Poppy berharap, GMP mampu menurunkan harga bahan pokok yang menjadi penyumbang utama inflasi. “Sampai hari ini GMP masih berlangsung. Selain gerakan itu, kita juga sudah menyiapkan startegi jangka pendek, menengah dan jangka panjang dalam mengantisipasi laju pertumbuhan inflasi di Sumut,” ujar Poppy.

Berdasarkan data, sebut Poppy, tingkat inflasi Sumut (yoy) pada September 2025 mencapai 5,32%, naik dari 4,42% pada Agustus 2025. Angka tersebut tercatat sebagai tertinggi secara nasional, jauh di atas inflasi nasional sebesar 2,65%.

Beberapa komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi antara lain cabai merah, emas perhiasan, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai hijau, beras dan daging ayam. “Pemprov Sumut juga meningkatkan pengawasan rantai distribusi dan menjaga pasokan, terutama untuk komoditas cabai merah,” katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ESDM Sumut, Fitra Kurnia, menjelaskan jalur distribusi komoditas dari petani hingga ke konsumen masih cukup panjang, sehingga menjadi salah satu faktor mempengaruhi harga di pasaran.

Sementara Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto, mengatakan kolaborasi Pemprov Sumut, Pemkab/Pemko serta TNI dan Polri dalam upaya melaksanakan gerakan pangan dan pasar murah terus di lakukan.

Bulog, katanya, mempunyai dua program utama guna menstabilkan harga pangan di pasar. Pertama adalah memberikan bantuan pangan. Jumlah penerima bantuan pangan ini mengalami kenaikan, dari 832.772 keluarga penerima bantuan menjadi 844.696 keluarga penerima bantuan. “Bantuan pangan ini akan dilaksanakan di seluruh 33 kabupaten/kota. Pasokan beras Bulog sudah siap dan berada di 18 titik gudang Bulog,” katanya.

Program kedua, sebut Budi, adalah penyaluran beras SPHP. Penyaluran beras SPHP pada tahun ini mencapai 89.861 ton. “Saat ini, sudah tersalur 30,4% atau 27.500 ton,” katanya.

GMP, menurut Budi, merupakan salah satu wadah penyaluran bantuan kepada masyarakat dengan melibatkan pemerintah baik provinsi, kabupaten/kota. “Di dalamnya turut andil Dinas Perindustrian dan Perdangan ESDM, Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura serta TNI/Polri,” ucapnya. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *