Medan

Ketua Garda Sumut: Kita Harus Objektif Menilai, Tanpa Harus Bawa-bawa Nama Partai

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Ketua Umum GARDA Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Ilyas, mengatakan kita harus objektif menilai, tanpa harus bawa nama-nama partai.

Ketua Umum GARDA Sumut mengatakan, kita harus objektif menilai, tanpa harus bawa-bawa nama partai itu disampaikannya menjawab wartawan di Medan, Minggu (5/10/2025).

Pernyataan ini disampaikan, Ilyas, menyikapi adanya kekecewaan anggota Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) atas ketidakhadiran Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, ke Koperasi tersebut.

Ilyas mengatakatan, kehadiran Wali Kota Medan awalnya untuk menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Hikmah, Jalan Kapten Rahmad Budin, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Sabtu (4/10/2025). “Kehadiran beliau (Wali Kota Medan, red) merupakan satu kehormatan bagi kami masyarakat Medan Marelan, khususnya Kelurahan Terjun. BKM, Remaja Masjid dan jamaah masjid dapat berinteraksi langsung dengan Wali Kota,” katanya.

Kendati Wali Kota bertolak ke tempat lain yang telah teragendakan oleh protokoler Pemkot Medan, kata Ilyas, kehadiran beberapa saat itu telah membersamai masyarakat dengan pemimpin Kota Medan itu. “Apalagi, Wali Kota sholat dzuhur berjamaah di masjid sebelum bertolak ke tempat lain,” katanya.

Soal adanya kekecewaan anggota KKMP, menurut Ilyas, merupakan hal yang wajar jika Wali Kota ada menjanjikan atau mengagendakan kunjungan ke KKMP tersebut, namun tidak membandingkannya dengan membawa-bawa nama partai.

“Itu merupakan sikap tendesius dan terkesan adanya pandangan subjektif serta sikap kekanak-kanakan. Jika seseorang diusung partai tertentu dalam kontestasi Pilkada atau Pilpres dan orang tersebut terpilih menjadi Kepala Daerah atau Presiden, maka dia sudah menjadi milik rakyat, bukan lagi milik partai. Kita harus objektif memberikan penilaian tanpa harus membawa nama-nama partai,” ungkapnya.

Menurut Ilyas, naif rasanya jika perasaan kekecewaan diutarakan kepada Wali Kota Medan. “Jika hanya bermodalkan chat by Whatshapp dan merasa kecewa, justru sikap seperti ini menimbulkan suatu pertanyaan besar. Apa maksud dan tujuan KKMP yang terkesan memaksa Wali Kota Medan untuk hadir ke tempatnya, lalu membuat pemberitaan menyerangnya, karena tidak dapat memenuhi “Hasrat” mereka. Ada ap aini, mau minta privilage atau mau minta apa,” tanya Ilyas.

Orientasi KKMP, sambung Ilyas, adalah penguatan ekonomi kerakyatan, peningkatan kesejahteraan masyarakat desa serta mewujudkan kemandirian ekonomi dan swasembada pangan melalui usaha kolektif berbasis kebutuhan lokal dan gotong royong.

“Ini merupakan program sangat positif untuk membangun mental kewirausahaan produktif di kalangan masyarakat. Sebaiknya kerja saja dulu dan jangan over acting. Tunjukkan keberhasilan dalam mengurus Koperasi. Jangaan KKMP di jadikan sebagai senjata untuk memaksa dan menakut-nakuti orang. Ingat, Koperasi itu juga akan diawasi oleh masyarakat, jadi fokus kerja saja dulu,” imbuh Ilyas. (rel/sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *