Ekbis Sumut

Bobby Dorong KDh Perkuat Kolaborasi dengan Dunia Usaha

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, dorong kepala daerah (KDh) di Sumut perkuat kolaborasi dengan dunia usaha untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Langkah ini juga menjadi jawaban atas tantangan efisiensi anggaran pemerintah pusat yang kini diarahkan pada penguatan investasi dan kemitraan strategis.

Bobby Nasution dorong KDh perkuat kolaborasi dengan dunia usaha itu dalam sambutannya saat membuka North Sumatera Investment Industry Trade & Halal Expo 2025 di Aula Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Tapian Daya, Jalan Gatot Subroto Medan, Senin (13/10/2025).

Hadir saat itu Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua KADIN Sumut Firsal Dida Mutyara, Koordinator KADIN Wilayah Sumatera Ivan Iskandar Batubara, perwakilan Forkopimda, Kepala Daerah se-Sumut, Konjen India Ravi Shanker Goel serta para pelaku usaha dari berbagai sektor.

Program kemudahan dan insentif investasi yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto, menurut Bobby, menjadi peluang besar bagi Sumut untuk tumbuh lebih pesat melalui konsep kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha.

“Antara pemerintah dan dunia usaha itu sangat baik apabila hubungannya berjalan harmonis. Hari ini kami berjalan berdampingan dan kita tunggu hasilnya dari KADIN,” katanya.

Pemerintah pusat, kata Bobby, menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8%. Sumut sebagai provinsi keempat terbesar di Indonesia dan terbesar di luar Pulau Jawa, di harapkan dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,7 hingga 7,2%.

“Target kita (Sumut) menyumbang 6,7% sampai 7,2% pertumbuhan ekonomi untuk nasional. Itu banyak variabel pembentuknya, seperti Government Spending atau kebijakan fiskal belanja barang dan jasa untuk layanan publik, termasuk investasi. Kebijakan transfer ke daerah (TKD) bukan pengurangan, tetapi lebih ke penyesuaian, karena di ganti dengan program lebih efektif meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” jelas Bobby.

Total nilai penyesuaian TKD di Sumut, sebut Bobby, Rp9 triliun dengan rincian untuk tingkat provinsi mencapai Rp1,1 triliun dan kabupaten/kota sekitar Rp8 triliun. “Jadi, kepala daerah lebih proaktif membangun hubungan produktif dengan dunia usaha,” pintanya.

Jadi, sambung Bobby, para kepala daerah harus bisa lebih bersahabat dan berjalan bersama dengan dunia usaha. “Kalau bisa sebagian besar kebijakan pemerintah mengikuti apa yang membuat dunia usaha lebih baik. Harus lebih ramah, bahkan memanjakan dunia usaha, seperti investasi anak bayi yang harus kita ayomi, sehingga mereka bertumbuh kembang lebih cepat. Jangan dunia usaha ini menjadi seperti stunting, pertumbuhannya terganggu. Harus ada ‘karpet merah’ untuk mereka,” jelas Bobby.

Gubernur Sumut, Bobby Nasution, buka North Sumatera Investment Industry Trade & Halal Expo 2025

Selain memperkuat kemitraan, Bobby, juga menyoroti pentingnya investasi daerah untuk memperluas lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia berharap KADIN dapat menggelar kegiatan serupa di seluruh kabupaten/kota agar kesadaran tentang peran dunia usaha semakin meningkat.

Bobby mengusulkan agar BUMD se-Sumatera dapat berkolaborasi membentuk entitas ekonomi besar seperti Danantara, yang menjadi kekuatan baru bagi kawasan Sumatera dengan jumlah penduduk lebih dari 40 juta jiwa. “Sumatera memiliki potensi luar biasa dan menjadi pintu gerbang Indonesia bagian Barat. Kalau bisa, BUMD di Sumatera di gabungkan menjadi satu ekosistem ekonomi yang kuat,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Bobby, memaparkan rencana pembangunan Kawasan Industri Sumatera Utara di Tanjung Kasau, Kabupaten Batubara. Pemprov Sumut menyiapkan lahan seluas 2.500 hektare yang akan diberikan secara gratis kepada investor dengan komitmen investasi minimal Rp1 triliun.

“Kami akan berikan lahannya kepada siapa saja yang mau berinvestasi sebesar Rp1 Triliun, karena itu milik Pemprov. Apa yang bisa dikembangkan di kawasan tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu orang jika itu dibuka. Silakan KADIN cari investornya,” ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Bobby, menekankan pentingnya penguatan industri halal. Ia berharap negara-negara mayoritas Muslim menjadi pengimpor utama produk halal, mengingat saat ini justru Cina dan Australia yang menjadi importir terbesar produk berlabel halal. “Karena itu, kami mengapresiasi KADIN yang mengangkat tema halal dalam acara ini,” ujarnya.

Penggerak Ekonomi

Sementara Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Bakrie, menilai Sumut memiliki potensi besar menjadi motor penggerak ekonomi di wilayah Sumatera. Ia menyebut, selain memiliki sumber daya melimpah, Sumut juga didukung kepemimpinan daerah yang progresif dan bersinergi dengan pelaku usaha.

“Sumut harus menjadi motor penggerak ekonomi Sumatera dan nasional. Kalau Sumatera bergerak, ia akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” kata Anindya.

Anindya menambahkan, kebijakan fiskal pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo diarahkan pada efisiensi dan penguatan likuiditas, termasuk melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pengembangan ekosistem perumahan yang melibatkan UMKM. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *