Inspirasinews – Labura, Warga pesisir Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) curhat ke Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution, soal jalan rusak Selain itu, juga soal mahalnya harga sembako sulitnya nelayan mendapatkan solar.
Warga pesisir Labura curhat ke Bobby Nasution soal jalan rusak dan harga sembako saat Gubernur Sumut bersama rombongan mengunjungi Kelurahan Tanjung Leidong, Kecamatan Kualuh Leidong, Labura, Rabu (24/9/2025).
Turut dalam kunjungan itu Bupati Labura Hendri Yanto Sitorus, Kadis PUPR Sumut Hendra Dermawan, Kadis Koperasi Naslindo Sirait, Kadis Pendidikan Alexander Sinulingga, Kadis Kesehatan M. Faisal Hasrimy, Kadis Kominfo Erwin Hotmansah Harahap serta OPD terkait lainnya.
Bobby Nasution dan rombongan dengan santai mendengar keluhan yang disampaikan para buruh harian, pelaku UMKM dan beberapa tokoh di daerah pesisir timur Sumut yang masih minim fasilitas itu.
Salah seorang buruh harian pemilih ikan, Sakinah br Saragih, berharap harga kebutuhan sehari-hari bisa lebih murah. Menurutnya, penghasilannya sering tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Kalau ibu-ibu ini Pak, harga kebutuhan sehari-harilah Pak diturunkan, tak sesuai lagi. Penghasilan kami sekitar Rp25 ribu per hari, beras saja Rp15-16 ribu/Kg. Tak cukup lagi Pak,” kata Sakinah.
Sementara seorang nelayan, Marwan, berharap jalan ke Tanjung Leidong segera diperbaiki, sehingga distribusi logistik dan mobilitas masyarakat lebih lancar.
“Harusnya jarak tempuh 1 jam, karena jalan rusak menjadi 2 jam, ini kan nambah biaya Pak. Seperti kami nelayan, harus beli solar jauh dari sini, jadi tambah biaya. Sementara harga tangkapan kami jadi lebih murah, karena kata orang itu susah ke sini. Kami berharap Pak Bobby bisa membantu kami,” pinta Marwan.
Mendengar berbagai keluhan itu, Bobby Nasution, menyampaikan akan memberikan dukungan penuh untuk memperkuat perkembangan ekonomi di daerah itu.
“Di sini pelaku UMKM masih banyak yang mengolah produk secara manual, seperti terasi, kerupuk udang dan lainnya. Jadi, kami memberikan bantuan alat seperti mesin penggiling untuk terasi atau mesin pemotong untuk kerupuk udang, jadI mereka bisa lebih produktif,” kata Bobby.
Selain itu, masyarakat Tanjung Leidong juga mengeluhkan jalan rusak, harga sembako dan ketersediaan solar. Menurut Bobby, kondisi jalan rusak menjadi salah satu faktor utama masalah ekonomi di daerah itu.
“Masyarakat keluhkan harga hasil laut mereka lebih murah dari daerah lainnya, karena akses yang sulit, itu juga mempengaruhi harga sembako, bahkan mereka juga harus membeli solar untuk kebutuhan melaut cukup jauh, cost mereka melaut jadi lebih tinggi, ini akan kita carikan solusinya sesegera mungkin, karena potensi daerah ini sangat bagus,” kata Bobby. (sat)