Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, resmikan Vihara Vimalakirti Medan di Jalan Madong Lubis Nomor 127 Medan, Sabtu (9/8/2025).
Bobby Nasution resmikan Vihara Vimalakirti Medan di tandai dengan penandatanganan prasasti. Bobby berharap, kehadiran Vihara Vimalakirti Medan dapat menjadi tempat menyejukkan bagi semua pemeluk agama Buddha.
Ajaran agama, kata Bobby, selalu mengajarkan cinta kasih. Tidak hanya sebatas kepada manusia saja, melainkan kepada ciptaan Tuhan, baik hewan maupun tumbuhan.
“Ajaran agama manapun pasti mengajarkan cinta kasih kepada seluruh umat manusia dan alam di mana kita tinggal saat ini. Jaga kerukunan umat beragama, jaga tempat tinggal yang memberikan kehidupan bagi kita,” ajaknya.
Kehadiran Vihara ini, menurut Bobby, sebagai salah satu upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Menurutnya, di perlukan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk mencapai cita-cita tersebut.
SDM unggul tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki landasan agama yang kuat. “Tantangan 2045 adalah SDM. Dengan hadirnya Vihara ini, landasan agama umat Buddha semakin kuat untuk bersama kita wujudkan cita-cita Bapak Presiden menjadikan Indonesia emas 2045,” harapnya.
Bobby juga menyampaikan permasalahan penyalahgunaan narkoba. Sumut menduduki peringkat pertama dari 38 provinsi di Indonesia. “Pak Dirjen kami ingin menyampaikan, dari 38 provinsi di Indonesia, Sumut peringkat pertama. Rumah ibadah, termasuk vihara ini dapat menjadi bagian dari gerakan untuk memutus mata rantai peredaran narkoba dan menjadi tempat bagi para korban untuk mengadu serta mendapatkan bantuan,” harap Bobby.
Sementara Dirjen Binmas Buddha, Supriyadi, mengatakan pembangunan vihara sebagai wujud partisipasi konkret umat Buddha dalam mendukung program pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran.
Hal ini sejalan dengan salah satu dari delapan program prioritas Kementerian Agama, yaitu meningkatkan kualitas keimanan dan menginternalisasi nilai agama dalam kehidupan.
Ia juga berharap, vihara ini tidak hanya menjadi monumen fisik, tetapi juga menjadi ‘permata’ yang membawa manfaat dan keberkahan bagi diri umat Buddha sendiri maupun masyarakat di sekitarnya.
“Kehadiran kita di peresmian Vihara ini tidak sekadar melihat peresmian bangunan, melainkan sebagai momen untuk menyalakan pelita Dharma atau cahaya ajaran Buddha dalam diri,” ucapnya.
Sedangkan Ketua Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) Sentra Medan, Pandita Wen Pin, menceritakan kisah 42 tahun lalu, sering mengunjungi Vihara ini bersama orang tuanya dan aktif mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan anak-anak hingga kini ia sendiri telah menjadi orang tua dengan dua anak.
Seiring berjalannya waktu vihara yang semula jumlah umatnya 200 orang menjadi 1.500 orang mulai tidak muat dan sering mengalami kebocoran di sana-sini. Meskipun demikian, umat tetap semangat bersembahyang dan mengikuti kegiatan, bahkan ketika harus menggunakan ember untuk menampung tetesan air hujan.
Semangat umat yang tinggi inilah yang mendorong keputusan untuk membangun kembali vihara agar dapat menampung lebih banyak orang. Seluruh umat, dari anak-anak hingga lansia, bergotong royong dan berdana untuk mewujudkan tempat ibadah yang layak di Kota Medan. Setelah tiga tahun masa pembangunan, vihara ini akhirnya diresmikan.
Pandita Wen Pin berharap, vihara ini tidak hanya bermanfaat bagi umat, tetapi juga bagi seluruh masyarakat di sekitar vihara. Hadir dalam peresmian itu Wakil Walikota Medan Zakiyuddin Harahap, anggota DPRD, tokoh agama serta perwakilan komunitas Buddhis Medan. (sat)