Medan

Warga Jalan Kampar Belawan II Minta Pemkot Medan Bangun Pintu Klep

Spread the love

Inspirasinews – Belawan, Warga Jalan Kampar, Kelurahan Belawan II minta Pemkot Medan bangun pintu klep, agar daerah tersebut tidak lagi tergenang air saat hujan turun.

Warga Jalan Kampar Belawan II minta Pemkot Medan bangun pintu klep itu disampaikan warga kepada anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PAN-Perindo, T. Bahrumsyah, saat menjemput aspirasi masyarakat pada Reses III Masa Sidang III Tahun Sidang 2024-2025 Tahun Anggaran 2025 di dua lokasi di Kecamatan Medan Belawan, Minggu (27/7/2025).

Kedua lokasi itu, masing-masing di Jalan Asahan, Lingkungan 11 dan Jalan Pelabuhan, Lingkungan 27, Kampung Salam, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan.

Anggota DPRD Medan Fraksi PAN, T. Bahrumsyah, foto bersama usai Reses III TA 2025 di Jalan Asahan Belawan

Warga Jalan Kampar, Juli, menyampaikan air pasang rob tidak lagi masuk ke daerahnya setelah dibangun tanggul. Sebab, kondisi tanggul lebih tinggi dari rumah masyarakat. “Air laut tidak lagi masuk ke daerah kami, karena terhalang oleh tanggul,” katanya.

Masalahnya saat ini, sebut Juli, masih terjadi genangan air saat turun hujan. Sebab, genangan air hujan tidak terbuang ke laut, karena pintu klep sebagai pengatur keluar masuknya air terlalu jauh letaknya dari lokasi rumah warga. “Kalau hujan, air masih tergenang. Kiranya pintu klep dapat dibangun di Jalan Kampar ini, agar air hujan dapat dialiri ke laut,” pinta Juli.

Sementara di Lingkungan 27, masyarakat masih mengeluhkan penerapan program Universal Health Covarage (UHC) di lapangan, karena pasien UHC kerap diabaikan oleh pihak rumah sakit.

Anggota DPRD Medan Fraksi PAN, T. Bahrumsyah, gelar Reses III TA 2025

“Memang masyarakat merasa tidak terbebani lagi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, karena sudah ditanggung oleh pemerintah. Tapi, kami (pasien UHC, red) sering diabaikan. Apa bedanya pasien biasa dengan pasien UHC,” tanya warga.

Masyarakat juga meminta Pemkot Medan kiranya dapat membuat program bagi anak-anak putus sekolah di Belawan. Sebab, banyak anak-anak putus sekolah dan masih berusia produktif itu terlibat tawuran.

“Kiranya ada program nyata dari Pemkot Medan bagi anak putus sekolah, sehingga anak-anak ada aktivitasnya dan tidak terlibat tawuran. Tawuran ini sudah sangat meresahkan bagi kami,” sebut warga.

Anggota DPRD Medan Fraksi PAN, T. Bahrumsyah, foto bersama usai Reses III TA 2025 di Jalan Pelabuhan Belawan

Selain itu, masyarakat meminta program tebus ijazah Pemkot Medan dapat menyasar ke sekolah-sekolah swasta. Sebab, banyak ijazah anak-anak Belawan tertahan di sekolah, karena tidak mampu ditebus. Akibatnya, banyak anak-anak Belawan menganggur, karena tidak memiliki ijazah setelah tamat sekolah.

Di sisi lain, masyarakat menilai persyaratan mendapatkan bantuan kuliah memberatkan. “Salah satu syaratnya harus berprestasi. Menurut kami ini memberatkan. Sementara bantuan kuliah ini di peruntukkan bagi warga tidak mampu dan anak Belawan yang ingin kuliah itu rata-rata warga tidak mampu. Kiranya persyaratannya bisa dikaji ulang,” pinta warga.

Dalam Reses itu, Bahrumsyah, menyampaikan sejumlah program pembangunan yang telah di lakukan Pemkot Medan. Terkait aspirasi yang disampaikan, Bahrumsyah, mengatakan akan menindaklajutinya untuk disampaikan kepada Pemkot Medan dalam sidang paripurna DPRD Kota Medan. “Aspirasi ini kami tabulasi, nantinya kami sampaikan kepada Pemkot Medan untuk di tindaklanjuti menjadi program pembangunan,” katanya. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *