Inspirasinews – Medan, Sumatera Utara (Sumut) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) perdalam kerja sama pertanian. Selain itu, juga sektor pariwisata, infrastruktur dan pendidikan.
Sumut dan RRT perdalam kerja sama pertanian itu terungkap dalam pertemuan Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution, dengan Duta Besar (Dubes) RRT untuk Indonesia, Wang Lutong, dalam pertemuan di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Kamis (19/6/2025).
Sumut, sebut Bobby, salah satu provinsi memberikan kontribusi besar di sektor pertanian nasional. Produksi terbesar yaitu padi. Menurut BPS, luas lahan padi pada tahun 2024 sekitar 419,09 ribu hektar dan jagung 213,55 hektar. Sementara untuk sayur dan buah, yang terbesar cabai merah keriting sekitar 16.436 hektar, jamur tiram 16.515 dan jamur merang 10.950 m2.
“Kami tahu RRT banyak melakukan riset dan perkembangan teknologi pertanian,. Kita bisa memperkuat kerja sama pada bidang tersebut untuk memperkuat produksi pertanian kami,” harap Bobby.
Permasalahan banyak terjadi pada pertanian Sumut saat ini, kata Bobby, adalah riset bibit, menurunya produktivitas tanah, teknologi pertanian dan infrastruktur. “Kiranya RRT bisa membantu Sumut menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut. Kami tahu, riset dan perkembangan teknologi pertanian di RRT sangat pesat,” kata Bobby.
Sementara Duta Besar RRT untuk Indonesia, Wang Lutong, menyampaikan ada beberapa kerja sama telah terjalin antara Sumut dan RRT di sektor pertanian, seperti pengembangan benih padi, tanaman herbal serta tanaman sayur-mayur dan buah-buahan.
“Saya rasa, kerja sama kita terkait pertanian cukup kuat. Kita akan dorong agar lebih baik lagi. Misalnya, kita bersama-sama sedang mengembangkan benih padi bisa panen 4 kali dalam setahun. Kita juga banyak bekerja sama soal herbal di Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) dan pengembangan bibit lainnya. Kita harap RRT dan Sumut maju bersama di sektor pertanian,” ungkap Wang Lutong.
Terkait pariwisata, sebut Wang Lutong, RRT dan Sumut perlu mendorong kerja sama di bidang infrastruktur. Menurutnya, infrastruktur hal yang cukup krusial di sektor pariwisata. “Kita perlu membahas infrastruktur lebih dalam lagi, agar wisatawan nyaman datang ke objek wisata yang dituju,” kata Wang Lutong. (sat)

