Inspirasinews – Medan, Empat Sekolah Rakyat (SR) akan beroperasi di Sumatera Utara (Sumut) tahun ini, yakni satu sekolah di gedung milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, dua sekolah di gedung milik Kementerian Sosial di Deliserdang dan satu lagi di gedung Kampus V UIN Sumut Tebingtinggi.
Empat Sekolah Rakyat akan beroperasi di Sumut tahun ini disampaikan Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution, di dampingi Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, usai Dialog Pilar Sosial di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Jumat (11/4/2025).
Pemprov Sumut dan pemerintah kabupaten/kota di Sumut, kata Bobby, berkomitmen mendukung program Presiden Prabowo Subianto tersebut. “Tentunya kami Pemda di Sumut, akan terus membantu mengatasi kemiskinan sebagaimana cita-cita Pak Presiden, agar masyarakat miskin bisa senyum dan senang, agar anak mereka dapat pendidikan yang baik dan layak,” kata Bobby.
Sebagai informasi, program sekolah rakyat merupakan sekolah yang diperuntukkan masyarakat miskin dan miskin ekstrem agar mendapat pendidikan yang berkualitas. Sekolah rakyat akan menyediakan fasilitas yang baik bagi siswanya. Siswa juga akan tinggal di asrama selama menempuh pendidikan.
Di Sumut, yang awalnya disebutkan sudah ada 21 usulan dari kabupaten/kota, hingga Jumat (11/4), sudah bertambah menjadi 22 daerah yang mengusulkan Sekolah Rakyat di daerahnya.
Bobby berharap, Sekolah Rakyat ini dapat memutus mata rantai kemiskinan rakyat di Sumut, anak-anak yang tidak mampu bisa merasakan Pendidikan dan meraih apa yang menjadi cita-citanya.
Mnteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengharapkan Sekolah Rakyat di Sumut bisa menerima murid baru pada pertengahan tahun 2025 ini. Saat ini pihaknya sedang mensimulasikan berapa kebutuhan anggaran.
Pria yang akrab disapa, Gus Ipul, itu mengatakan kurang lebih akan ada 50 Sekolah Rakyat yang akan dibuka pada tahun ini di Indonesia. “Kita sedang simulasi, kalau misal 50 sekolah butuh berapa siswa dan lain sebagainya. Jadi, kita sedang melakukan simulasi, kita sedang menghitung secara nasional dan kita sedang proses nasionalisasi,” ungkap Gus Ipul. (sat)