* Pidato Perdana Usai Dilantik Menjadi Wali Kota & Wakil Wali Kota Medan
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas (Rico Waas) ajak seluruh elemen masyarakat wujudkan Medan untuk semua. Rico Waas ajak seluruh elemen masyarakat wujudkan Medan disampaikan Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, dalam pidato perdana usai dilantik menjadi Wali Kota Medan bersama, Zakiyuddin Harahap, menjadi Wakil Wali Kota Medan periode 2025-2030 dalam sidang paripurna DPRD Kota Medan, Selasa (4/3/2025).
Paripurna di pimpin Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen bersama Wakil Ketua Rajudin Sagala, Zulkarnaen dan Hadi Suhendra. Hadir saat itu Wakil Wali Kota Medan Zakiyuddin Harahap, Forkopimda, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, para anggota DPRD Kota Medan, pimpinan OPD Pemkot Medan serta sejumlah undangan lainnya.
Kota Medan, kata Rico Waas, adalah kota peradaban. Dilintasi delapan sungai yang memiliki sejarah peradaban penting dalam perjalanan kota, seperti Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Sikambing, Sungai Denai, Sungai Putih, Sungai Bedera, Sungai Belawan hingga Sungai Sulang Saling.

“Semua sungai itu bermuara ke Selat Malaka. Pada zamannya menjadi jalur perdagangan tersibuk di dunia yang menghubungkan Asia, Timur Tengah dan Eropa. Ini pula menjadi satu alasan penting, Kota Medan menjadi pusat perdagangan ekspor-impor, khususnya rempah-rempah,” katanya.
Keragaman masyarakat Kota Medan, sebut Rico Waas, ibarat mangkok salad. Di dalamnya terdapat berbagai jenis sayuran yang menyatu dalam satu wadah. Unsur-unsur di dalam mangkok itu tidak mengganggu eksistensinya masing-masing, baik soal rasa dan bentuknya, justru malah menambah cita rasanya.
“Setiap masyarakat apapun suku dan agama serta kepercayaannya harus merasakan kehadiran Pemerintah Kota dalam memastikan aktivitas peribadatan merasa aman dan nyaman. Kota Medan ini bukan milik agama, kelompok etnis manapun atau kelompok dengan adat dan tradisi apapun, tapi milik kita semua,” katanya.

Kota Medan, sambung Rico Waas, milik seluruh masyarakat dari Belawan sampai Johor, dari Marelan sampai Tuntungan, dari Tembung sampai Helvetia, dari Padang Bulan sampai Pancing. “Kota ini milik mereka-mereka yang tinggal di garis persilangan Sungai Deli dan Sungai Babura. Kota ini milik semua orang. Janji kami, menjadikan Medan untuk semua akan di mulai hari ini,” katanya.
Secara filosofis, tambah Rico Waas, tagline “Medan untuk Semua” lahir dari semangat untuk menjadikan Kota Medan berkeadilan sosial dan setara. “Medan untuk Semua” juga memberikan pengakuan dan penghormatan pada setiap perbedaan. memastikan masyarakat merasa aman dalam beraktivitas, memastikan masyarakat terakses pekerjaan dan kehidupan yang layak dan memastikan masyarakat nyaman beribadah.
“Medan untuk Semua” akan memberikan akses yang sama terhadap pendidikan, kesehatan dan layanan publik pemerintahan kota medan, serta yang paling utama dan penting dalam seluruh proses pembangunan dan kebijakan di Kota Medan. “Kami akan senantiasa melibatkan seluruh masyarakat Kota Medan untuk bisa terlibat dan berpatisipasi penuh untuk mewujukan semua yang kita cita-citakan bersama menjadikan Kota Medan yang aman, nyaman, sejahtera dan terakses oleh semua lapisan masyarakat,” katanya.

Ke depan, tambah Rico Waas, menjadi tugas bersama untuk menjaga Kota Medan dengan menjauhkan perilaku-perilaku intoleran yang berpotensi memecah dengan alasan suku, agama dan ras. “Sejak awal tanah Kota Medan diizinkan Tuhan untuk diinjak oleh perbedaan. Ini pula yang menjadi alasan ketika panggilan sejarah itu datang, panggilan untuk saya bersama Zakiyuddin Harahap maju untuk menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada Kota Medan,” sebutnya.
Pada kontestasi di alam demokrasi, kata Rico Waas, rakyat menjadi tuannya. “Bagi kami sekarang, rakyat itu menjadi ketua-ketua yang harus dilayani, bukan kami sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang minta dilayani. Seluruh kepala OPD, Camat, Lurah dan Kepling serta seluruh ASN di lingkungan Pemkot Medan harus melayani,” tegasnya.
Visi besar Rico-Zaki, sebut Rico Waas, adalah mewujudkan masyarakat Medan “bertuah” yang inklusif, maju dan berkelanjutan melalui semangat transformasi menuju Medan satu data. “Pada kampanye lalu kami sampaikan akan menjadikan Kota Medan untuk semua orang. Kota Medan yang jauh dari kata eksklusif, tapi Kota Medan inklusif yang bisa diakses semua orang,” katanya.

Program prioritas ke depan, sambung Rico Waas, adalah melaksanakan Universal Health Coverage (UHC) Premium. “Pelaksanaan UHC Premium serta perlindungan sosial, akan menjadi perhatian khusus. Kami akan membangun sebuah sistem jaminan kesehatan bertujuan memberikan akses pelayanan kesehatan yang adil dan bermutu bagi seluruh masyarakat,” katanya.
Kemudian melakukan digitalisasi UMKM. “Kami akan melakanakan digitalisasi UMKM dalam berbagai aspek operasional dan manajerial guna meningkatkan efisiensi, produktivitas dan daya saing bisnis. Manfaatnya, tentu membantu umkm di Kota Medan bertahan dan berkembang, memperluas jangkauan pasar, meningkatkan daya saing serta mengelola keuangan lebih baik,” ujarnya.
Selanjutnya pemerataan ketersediaan sekolah dari jenjang SD menuju SMP serta membangun SMP Unggulan. “Tujuan utama terkait sekolah unggulan ini adalah meneruskan apa yang menjadi cita-cita pemerintahan pusat untuk menghasilkan lulusan siswa berkualitas dan meningkatkan reputasi sekolah-sekolah di Kota Medan,” katanya.

Pemkot Medan ke depan, sambung Rico Waas, juga akan selalu selaras dengan program pemerintah pusat dalam Asta Cita. “Mimpi dan harapan saya, Kota Medan bisa menjadi pioneer setiap kesuksesan Pemerintahan Nasional,” ujarnya.
Kepemimpinan Kota Medan ke depan, sebut Rico Waas, adalah kepemimpinan yang bekerja dengan contoh. “Saya akan bekerja dengan melibatkan semua orang, semua komponen dan semua aspek untuk ikut bersama, bahu membahu, bekerja gotong royong untuk bekerja. Setiap OPD, dan ASN di lingkungan Pemkot Medan hingga Kepling bisa menjadi tauladan bagi masyarakat. Setiap pegawai bisa menginspirasi, dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama dalam mewujudkan Kota Medan lebih baik. Itu akan di mulai dari kami, kami akan bekerja semaksimal mungkin,” katanya.
Paling penting dalam pelayanan birokrasi, tambah Rico Waas, adalah bisa menghilangkan ego sektoral di antara OPD serta mampu melaksanakan pelayanan publik maksimal. “Kami tidak ingin ABS, tapi setiap OPD harus bekerja sesuai porsinya, jangan sekadar cari muka. tapi harus bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Tidak boleh ada pungli, saya saya tindak tegas jika ditemukan. Tidak ada ampun soal pungli, prioritas utama adalah mewujudkan Good Governance,” katannya.
Soal Kamtibmas, lanjut Rico Waas, pihaknya akan menggalakkan kembali Siskamling bekerjasama dengan penegak hukum. “Kalau perlu, setiap informasi soal kejahatan, judi online, peredaran narkoba atau hal-hal yang meresahkan masyarakat akan kita apresiasi dengan reward atau hadiah. Yang paling penting, saya akan memimpin langsung dalam pemberantasan peredaran narkoba dan judi online,” tegasnya.

Di akhir pidatonya, Rico Waas, mengucapkan terima kasih kepada para Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan sebelumnya atas kontribusi dan pengabdiannya dalam membangun Kota Medan serta memohon doa restu dan dukungan kepada seluruh elemen masyarakat dalam memimpin Kota Medan lima tahun ke depan. “Silahkan beri masukan pada kami. Silahkan kritik kami,” ucapnya.
Sebelumnya Ketua DPRD Kota Medan, Wong Chun Sen, menyampaikan ada beberapa poin penting perlu menjadi perhatian bersama menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tanggal 23 Februari 2025, Nomor 900/833/SJ perihal penyesuaian pendapatan dan efisiensi belanja daerah dalam APBD TA 2025, yaitu melakukan efisiensi APBD TA 2025.
Mengidentifikasi atas efisiensi belanja dengan memperhatikan aspek urgensi, kualitas penyelenggaraan, muatan substansi serta manfaat dalam mendukung pencapaian manfaat delapan misi atau Asta Cita dan 17 program prioritas dan mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%;
Hasil efisiensi APBD agar dialihkan kepada bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan sanitasi. Optimalisasi penanganan pengendalian inflasi, stabilitas harga makanan dan minuman, penyediaan cadangan pangan, dan prioritas lainnya yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

Sebagai mitra kerja setara dengan Pemkot Medan dan melalui fungsi pengawasan, penganggaran dan pembentukan Perda, kata Wong, DPRD berkomitmen untuk menjadi mitra strategis yang konstruktif, kritis dan kolaboratif dalam mengakselerasi kemajuan roda pemerintahan dan pembangunan di Kota Medan.
Dalam rangka mewujudkan Kota Medan lebih maju dan sejahtera, dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi belanja daerah, DPRD Kota Medan berkomitmen untuk mengoptimalkan proses pembentukan Perda yang berkualitas dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan dunia usaha.
Kemudian, memperkuat pengawasan yang konstruktif dan berbasis data terhadap penggunaan anggaran daerah dan memastikan anggaran daerah dialokasikan secara efektif, efisien, dan berpihak pada kepentingan pelayanan public.
Selanjutnya, menjadi jembatan aspirasi masyarakat dan mediator penyelesaian permasalahan Pembangunan serta mendukung inovasi dalam pembangunan kota dengan pendekatan berbasis data dan partisipasi publik.
“Kiranya nanti dapat bersama-sama membangun kemitraan dalam mengemban tugas. Melalui tri fungsi dewan, DPRD Kota Medan akan mengawal arah kebijakan dan program pembangunan Kota Medan dengan sebaik-baiknya,” katanya. ****Semoga****