Inspirasinews – Medan, Himpunan Mahasiswa Alwasliyah (HIMMAH) Sumatera Utara (Sumut) nilai ada kepentingan lain di balik ungkapan, Edy Rahmayadi, membeli Medan Club adalah bonus.
HIMMAH Sumut nilai ada kepentingan lain di balik ungkapan, Edy Rahmayadi, membeli Medan Club adalah bonus itu disampaikan Ketua PW HIMMAH Sumut, Kamaluddin Nazuli Siregar, di Medan, Selasa (5/11/2024).
Menurut Kamaluddin, pernyataan Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu menimbulkan kontroversi. Sebab, selain tidak menjelaskan secara detail maksud sebagai bonus bagi Sumatera Utara, pembelian aset tersebut juga dalam kondisi ekonomi provinsi tersebut sedang dalam tahap pemulihan akibat pandemi.
Harga pembelian juga cukup fantastis sebesar Rp457 miliar. Seharusnya dana tersebut bisa di manfaatkan untuk kepentingan masyarakat, baik itu kesehatan, pendidikan ataupun infrastruktur. “Kita perlu mempertanyakan maksud kata bonus itu. Bonus seperti apa dan dari mana. Apakah ini benar-benar bonus untuk Sumut ataukah ada kepentingan lain yang tersembunyi di balik keputusan itu,” tegas Kamal.
Pertanyaan ini sangat penting disampaikan untuk mendapatkan jawaban pasti atas ungkapan yang disampaikan dalam forum resmi tersebut. Selain itu, masyarakat Sumatera Utara juga patut tahu bagaimana
pengaturan prioritas penggunaan anggaran daerah di tengah situasi krisis. “Masyarakat Sumut berhak mengetahui alasan di balik pengeluaran besar ini. Tentunya hal tersebut memiliki dampak yang kurang baik bagi masyarakat Sumut dimasa Covid-19 yang lalu,” jelasnya.
Untuk itu pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawasi penggunaan anggaran daerah. Memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat, bukan sekadar kepentingan segelintir orang.
Di ketahui, pada debat pertama pasangan calon Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur Sumut, Bobby Nasution, mempertanyakan alas an pembelian asset Medan Club. Oleh Edy Rahmayadi pembelian itu dibetu bonus. (rel/sat)