Inspirasinews – Medan, Bendungan Lau Simeme berpotensi jadi objek wisata baru dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Bendungan Lau Simeme berpotensi jadi objek wisata baru itu disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumatera Utara, Zumri Sulthony, kepada wartawan di Medan, Kamis (21/3/2024).
Karena itu, Zumri, meminta masyarakat untuk mendukung pembangunan proyek strategis nasional tersebut. Sebab, Bendungan Lau Simeme memiliki manfaat vital, yakni untuk irigasi lahan pertanian, pembangkit listrik dan menambah pasokan air bersih bagi masyarakat. “Semoga pembangunannya dapat selesai tepat waktu,” harap Zumri.
Bendungan Lau Simeme yang terletak di Kabupaten Deliserdang itu merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. Bendungan berdaya tampung 21,07 juta meter kubik itu mulai dikerjakan pada tahun 2017.
Bendungan berbiaya sekitar Rp1,65 triliun itu didesain dengan tipe zonal timbunan batu, memiliki tinggi 69,50 meter dari sungai, panjang puncak bendungan 205 meter dan luas area genangan 125,84 hektar.
Pemerintah berharap bangunan itu dapat mengendalikan banjir di Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang dengan mereduksi aliran air hulu Sungai Percut dan Sungai Deli, di mana saat musim hujan mencapai 68,17 meter kubik per detik.
Konstruksi Bendungan Lau Simeme dibangun melalui dua paket pekerjaan, yakni Paket 1 dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Bumi Karsa (KSO) lalu Paket 2 dikerjakan kontraktor PT Pembangunan Perumahan dan PT Andesmont Sakti (KSO).
Di harapkan kehadiran bendungan juga dapat memberikan manfaat sebagai sumber pembangkit listrik sebesar kurang lebih 1,00 MW dan mendukung sektor pariwisata di Provinsi Sumatera Utara serta menumbuhkan ekonomi lokal.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menargetkan pembangunan Bendungan Lau Simeme di Sumatera Utara dapat rampung paling lambat Juli 2024.
“Konstruksinya sekarang sudah mencapai 78 persen, tinggal melanjutkan pembangunan main dam saja dari ketinggian 212 meter menjadi 253 meter. Saat ini kita sedang menyelesaikan urusan lahan. Di harapkan koordinasi dengan berbagai pihak bisa segera kita tuntaskan, agar bendungan ini bisa selesai dan impounding di akhir Juni 2024 atau selambat-lambatnya Juli 2024,” tutur Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja. (ant/sat)