Sport Sumut

8 Atlet Shindoka Sumut Ikuti Kejurnas Forki 2024 di Tangerang

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Sebanyak 8 atlet Shindoka Sumatera Utara (Sumut) ikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Forki di Tangerang yang akan berlangsung tanggal 6-8 Maret 2024.

Sebanyak 8 atlet Shindoka Sumut ikuti Kejuaraan Nasional Kejurnas Forki di Tangerang itu disampaikan Ketua Pengda Shindoka Sumut, Zulkarnain, kepada wartawan di Medan, Sabtu (2/3/2024).

Ke-8 atlet itu, kata Zulkarnain, yakni Akbar, Juan, Niken, Putri, Nazwa, Syawal, Diedie dan Ali dengan mengikuti kejuaraan kategori kelompok kadet, junior dan senior putra-putri. “Mereka di dampingi pelatih Senpai Nova dan manager tim. Mereka ada yang mewakili Forki Sumut dan ada juga mewakili PB Shindoka,” katanya.

Pengda Shindoka Sumut, sebut Zulkarnain, tidak melakukan persiapan khusus dalam mengikuti Kejurnas di Tangerang, sebab selama ini Shindoka Sumut telah menyelenggarakan pemusatan latihan jangka panjang dalam 2 lapis. “Jadi, seluruh atlet selalu siap untuk diturunkan dalam berbagai even,” katanya.

Atlet Shindoka Sumut yang mengikuti Kejurnas ini, sambung Zulkarnain, murni seluruhnya melalui pembinaan yang di lakukan bertahun-tahun. “Jadi, tidak ada atlet eksodus dari perguruan lainnya. Mudah-mudahan mereka bisa berprestasi,” harap Zulkarnain.

Dalam kesempatan itu, Zulkarnain, sangat menyayangkan Forki Sumut tidak memberikan kesempatan kepada atlet-atlet Kata untuk mengikuti Kejurnas. Padahal, kata Zulkarnain, banyak atlet Kata Sumut yang potensial, baik di Kelas Kadet, junior maupun U-21 yang mampu bersaing dengan atlet-atlet daerah lain.

“Kalaupun belum bisa meraih prestasi puncak, pastinya atlet tetap memerlukan pengalaman bertanding di level seperti Kejurnas ini. Tentunya banyak atlet Karate di kelompok Kata merasa sedih,” ujarnya.

Di sisi lain, Zulkarnain, menyampaikan banyak perguruan karate berharap Sumut dapat menggelar kejuaraan-kejuaraan lingkup nasional berkualitas, sehingga dengan mengikuti kejuaraan yang bagus, para atlet karate dapat mengasah tekhnik dan strategi bertanding secara teratur.

Saat ini, tambah Zulkarnain, kejuaraan-kejuaraan karate bertaraf nasional kebanyakan digelar di Jawa. Seakan-akan provinsi di luar Jawa belum punya kemampuan memobilisir sumber daya untuk menyelenggarakan kejuaraan karate yang bagus.

“Di Sumut misalnya, begitu banyak stakeholder yang bisa diajak berpartisipasi memajukan olahraga. Supaya jangan terkesan pertandingan olahraga hanya bisa digelar dengan dukungan biaya dari pemerintah. Tentunya ini keliru,” katanya.

Terlepas dari itu, lanjut Zulkarnain, Shindoka Sumut akan terus berusaha berkontribusi dalam melanjutkan tradisi bahwa Sumut adalah gudangnya atlet karate potensial. “Seluruh perguruan siap bekerjasama dengan Forki untuk dapat menyusun agenda pembinaan yang efektif guna terus menjaga nama harum karate Sumut, sehingga kejadian prestasi karate Sumut di PON Papua tidak terjadi lagi,” ungkapnya. (rel/sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *