Inspirasinews – Medan, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan mulai bangun Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di 36 ruas jalan sepanjang 71,265 meter. Pembangunan sektor telekomunikasi melalui pihak ketiga (non APBD) itu dalam rangka mendukung program Smart City serta mewujudkan Medan Rapi Tanpa Kabel (Merata).
Pemkot Medan mulai bangun SJUT di 36 ruas jalan itu di ketahui saat groudbreaking pembangunan oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Selasa (13/2/2024).
Groundbreaking di tandai dengan penekanan tombol sirine serta peninjauan lokasi oleh Wali Kota Medan bersama Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun, Kajari Medan Muttaqin Harahap, mewakili Dandim 0201/Medan, Sekda Medan Wiriya Alrahman, Kadis SDABMBK Topan Obaja Putra Ginting serta Pimpinan PT. Inter Medialink Solusi dan PT. Grefal Era Mas.
Untuk mewujudkan Smart City, kata Bobby, tidak bisa lepas dari kemajuan teknologi dan digitalisasi. Sebab, saat ini dunia digitalisasi sudah banyak merambah ke segala lini kehidupan dan pekerjaan. “Seperti saat ini, rapat melalui online sudah menjadi hal biasa. Hal ini tidak kita pikirkan sebelumnya,” katanya.
Kemajuan digitalisasi di Kota Medan, kata Bobby, harus komprehensif. Bukan hanya kemajuan teknologi saja, tetapi juga infrastrukturnya. “Jangan kemajuan teknologi digital semakin baik, tetapi bertentangan dengan beberapa aspek, termasuk tatanan kota. Artinya, semakin kuat jaringan internet jangan semakin banyak kabel bertebaran,” jelas Bobby.
Agar dapat memastikan perkembangan teknologi telekomunikasi di Kota Medan berjalan dengan baik, sebut Bobby, Pemkot Medan memberikan fasilitas membangun SJUT bekerja sama dengan pihak swasta.
“Pembangunan SJUT ini non APBD. Sistemnya investasi dengan memanfaatkan aset milik Pemkot Medan berupa jalan sebagai tempat jalur kabel. Baru beberapa ruas jalan yang masuk proyek SJUT ini dari 3.000 ruas jalan di Kota Medan. Jadi, program ini dapat di prioritaskan atau wajib setiap tahun harus ada progresnya,” pinta Bobby.
Pembangunan SJUT ini, sambung Bobby, harus dapat memastikan kabel jaringan internet provider turun ke dalam tanah dan tidak ada lagi di atas. “Ini yang harus betul-betul kita pastikan. Jangan nanti Kadisnya ganti, program ini terhenti karena iming-iming, karena biaya kabel di bawah lebih mahal di bandingkan kabel di atas,” ujarnya.

Proyek SJUT ini, tambah Bobby, sudah di lakukan sejak tahun 2022 dan tahun 2023 menggunakan APBD. “Tapi, di tahun 2024 ini kita lakukan tidak menggunakan APBD, jadi tidak perlu mengeluarkan anggaran. Justru kita mendapatkan PAD dari proyek ini. Saya apresiasi, karena proyek ini bukan menghabiskan anggaran, tetapi justru menambah PAD,” sebut Bobby seraya menegaskan tidak hanya kabel internet turun ke bawah, kabel PLN juga ikut turun.
Pembangunan SJUT ini juga, lanjut Bobby, untuk mendukung Medan Smart City, sehingga di persiapkan sarana dan prasarana dengan memastikan seluruh kabel telekomunikasi berada di bawah tanah. “Jangan kita mau sinyalnya bagus, tapi kabelnya semrawut. Melalui program ini, internet kita bagus tapi tatanan kota tetap terjaga dan rapi,” ungkapnya.
Sebelumnya Kadis SDABMBK, Topan Obaja Putra Ginting, menjelaskan pembangunan SJUT untuk program Merata sudah berjalan sejak tahun 2022 menggunakan APBD di ruas Jalan Sudirman dan di Jalan Kesawan.
“Di tahun 2024 ini, pembangunan SJUT di lakukan pihak ketiga KSO dengan PT. Inter Medialink Solusi dan PT. Grefal Era Mas. Investasi dalam proyek ini diperkirakan senilai Rp169 miliar lebih. Melalui proyek ini, lahan Pemkot Medan akan disewa dengan nilai potensi penerimaan PAD sebesar Rp3,4 miliar lebih setahun,” jelas Topan.
Pembangunan SJUT ini, jelas Topan, akan di lakukan di 36 ruas jalan di Kota Medan sepanjang 71,265 meter. “Ruas jalan itu nantinya dibagi menjadi 6 zona, mulai Jalan Diponegoro, Jalan Kapten Muslim dan Jalan Jamin Ginting.
“Konsep SJUT ini detail manhole terdiri dari saluran antar manhole, cable hanger, saluran manhole ke handhole dan saluran antar manhole serta pembesian. SJUT ini nantinya berdampingan dengan saluran U-ditch,” sebutnya. (sat)