Medan

Masyarakat Diminta Dukung Pemkot Medan Tekan Angka Stunting

Spread the love

Inspirasinews – Marelan, Masyarakat diminta dukung upaya Pemkot Medan tekan angka stunting, dengan memanfaatkan layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang rutin digelar setiap bulannya.

Masyarakat diminta dukung upaya Pemkot Medan tekan angka stunting itu disampaikan Perwakilan Puskesmas Terjun, Rosnani Purba, pada Sosialisasi ke XII TA 2023 Produk Hukum Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Kota Medan yang digelar anggota DPRD Kota Medan, T. Edriansyah Rendy, di Jalan Young Panah Hijau, Gang Tambak, Lingkungan 9, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Minggu (24/12/2023) sore.

“Ibu-ibu yang punya bayi atau balita, tolong membawa anaknya ke Posyandu, agar kita bisa melihat tumbuhkembang anak-anak kita. Bila masih ada yang mengalami stunting, akan diberikan perhatian,” katanya.

Selain ke Posyandu, Rosnani, juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, kebersihan lingkungan sangat berkaitan erat dengan kondisi kesehatan warga di lingkungan tersebut. “Kebersihan adalah sebagian dari iman. Bila kebersihan bisa kita jaga, mudah-mudahan kesehatan kita juga akan terjaga,” katanya.

Pemkot Medan, sebut Rosnani, terus berfokus menekan angka stunting, khususnya di daerah Medan Utara yang menjadi kawasan angka stunting paling tinggi di Kota Medan.

“Alhamdulillah, berkat perhatian serius dari Pemkot Medan dan semua pihak, saat ini angka stunting di Kota Medan semakin berkurang. Ke depan di tahun 2024, kita akan terus berfokus untuk menekan angka stunting di Kota Medan,” ucap Rosnani.

Dalam kesempatan itu, Edriansyah Rendy, memberikan kesempatan kepada warga untuk menyampaikan aspirasi atau keluhannya. Sejumlah warga memanfaatkannya dengan menyampaikan berbagai keluhan, di antaranya soal pelayanan sejumlah rumah sakit.

“RS sering menolak pasien BPJS Kesehatan dengan alasan tidak ada ruangan. Padahal, kalau pasien umum pasti ada ruangannya,” keluh salah seorang warga, Sri Hartini.

Warga lainnya, Asmiati, mengaku heran atas kondisi kakaknya yang tidak pernah mendapatkan bantuan sosial lansia. Padahal, kakaknya tidak hanya berstatus sebagai lansia, namun juga merupakan seorang warga miskin berstatus janda.

“Kakak saya namanya Masnah. Dia sudah lansia dan janda. Kerjanya cari-cari botot, tapi dia tidak dapat bantuan untuk lansia. Tolong dibantulah kakak saya itu,” harapnya.

Mendapatkan berbagai keluhan itu, Rendy, meminta pihak yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk menjawab sekaligus memberikan solusi atas keluhan-keluhan warga.

Tidak hanya itu, Rendy, mengaku akan menindaklanjuti keluhan-keluhan warga tersebut kepada pihak-pihak terkait untuk di tindaklanjuti. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *