Inspirasinews – Medan, Bus listrik pertama beroperasi di Medan pada awal Januari 2024. Hal ini merupakan salah satu tahapan mewujudkan angkutan massal modern berbasis jalan raya di Kota Medan.
Bus listrik pertama beroperasi di Medan pada awal Januari 2024 itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis, saat meninjau lokasi sebagai halte titik awal keberangkatan bus listrik di Kompleks J-City, Jumat (22/12/2023).
“In Syaa Allah, pada 4 Januari akan kita operasionalkan satu koridor angkutan massal menggunakan bus listrik. Operasional bus listrik ini gratis buat warga Kota Medan,” kata Iswar.
Peluncuran bus listrik ini, kata Iswar, sebagai tahap operasional Bus Rapid Transit (BRT) yang sedang dalam proses finalisasi DED. “Titik awal keberangkatan koridor bus listrik dari J-City, Kecamatan Medan Johor keluar ke Jalan Karya Wisata, masuk ke AH Nasution, kemudian belok kanan ke Jamin Ginting untuk mengakomodir warga yang berkuliah di USU,” sebutnya.
Dari Jalan Jamin Ginting, sambung Iswar, masuk ke Jalan Pattimura, Jalan Sudirman dan Jalan Diponegoro. “Lintasan di Jalan Diponegoro ini untuk mengakomodir warga di seputaran kantor Gubsu, lurus lagi sampai ke Jalan Pengadilan, lalu belok kanan ke Jalan Maulana Lubis untuk mengakomodir warga di perkantoran seputar kantor Wali Kota Medan, lalu ke Balai Kota, Putri Hijau, belok kiri Guru Patimpus, Gatot Subroto, Iskandar Muda, Jamin Ginting, lalu kembali ke J-City,” rinci Iswar.
Sepanjang rute, tambah Iswar, akan dibangun halte ataupun bus stop. “Yang paling utama dalam konsep pelayanan ini adalah tepat waktu. Masyarakat tetap menunggu di halte yang telah di tentukan. Bus tidak akan berhenti selain di halte-halte yang telah ditentukan. Waktu berhentinya juga sebentar, paling 15 detik, buka pintu, turun-naik, berangkat. Jadi, masyarakat harus melihat jadwal keberangkatan,” harapnya.
Sepanjang rute yang dilalui bus listrik, lanjut Iswar, akan dibangun 46 halte. “Halte ini akan dicombine dengan halte yang sudah ada, di tambah lagi bus stop, berupa rambu modern,” ungkapnya.
Operasional bus listrik ini, kata Iswar, merupakan pertama kali di Medan. Satu koridor bus listrik merupakan percontohan. “Kita masih menggunakan lima atau enam unit bus. Bus-bus itu sudah bisa kita setting time schedule-nya. Pada jam sibuk per lima belas menit dan di luar jam sibuk atau sepi per setengah jam,” ungkapnya.
Pengoperasian angkutan massal modern ini, sebut Iswar, non Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). “Ini murni hasil kolaborasi dari kawan-kawan. Misalnya, hari ini saya berada di J-City. Pihak J-City memberi support, bukan hanya memberi izin sebagai titik awal keberangkatan bus, namun juga siap membangun halte di sini,” ujar Iswar.
Sementara Owner J-City, Sulaiman Chow, membenarkan pihaknya memberikan dukungan terhadap operasional bus listrik. Pihaknya tidak hanya memberikan izin tempat pemberhentian di J-City, namun juga membangun halte. “Sebagai pengembang, kita harus mendukung program Pemkot Medan, karena kita ada di kota ini,” tegas Sulaiman. (sat)