Inspirasinews – Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dukung sekolah jurnalisme dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Presiden Jokowi dukung sekolah jurnalisme dan UKW PWI itu disampaikan Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, usai bersama jajaran pengurus diterima Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Dalam pertemuan itu, kata Hendry, pihaknya melaporkan terpilihnya Ketua Umum PWI Pusat hasil Kongres XV di Bandung pada September 20203 lalu. “Kami juga melaporkan ingin fokus kembali pada masalah pendidikan, peningkatan kompetensi wartawan dan wawasan kebangsaan wartawan,” kata Hendry.
Selain itu, sebut Hendry, pihaknya juga melaporkan soal dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam penyelenggaraan sekolah jurnalisme Indonesia dan uji kompetensi wartawan.
“Mendengar itu, Presiden yang di dampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno langsung menindaklanjutinya. Tadi Bapak Presiden langsung menelepon Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk membantu kembali PWI agar apa yang telah dilaksanakan dulu dapat berjalan kembali,” ucapnya.
Dalam pertemuan itu, sambung Hendry, pihaknya juga menyampaikan terkait sosialisasi pers kebangsaan sekaligus peluncuran Graha Pers Pancasila di Yogyakarta pada November 2023 mendatang. PWI juga menyampaikan terkait acara Hari Pers Nasional yang di rencanakan akan digelar di Ancol, Jakarta.
“Bapak Presiden mengatakan, seandainya nanti memang ada kekurangan dari Pemerintah Provinsi Yogyakarta, pemerintah pusat akan membantu,” tutur Hendry.
Dalam pertemuan tersebut, tambah Hendry, turut membahas terkait bagaimana pers menyikapi Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang. Hendry mengatakan, Presiden mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga pemilu tetap damai.
“Disampaikan sebetulnya sekarang ini tidak ada persoalan, biasa-biasa saja, sejuk-sejuk saja, diimbau agar kita semua masyarakat ikut menjaga Pemilu yang damai, yang menjaga keutuhan bangsa dan negara, tidak memecah belah. Saya kira kami menerima itu dengan sama, pikiran kami juga sebetulnya pers itu bukan pihak yang mengompor-ngomporin, membuat suasana jadi tegang, suasana jadi seolah-olah ini event permusuhan,” ungkapnya. (rel/sat)