Inspirasinews – Medan, Kepala Cabang (Kacab) Sei Agul Perumda Tirtanadi, Marhamah, mengatakan pipanya terendam di parit dan bocor. Akibatnya, air rumah warga di wilayah Helvetia kotor dan bau.
Kacab Sei Agul Perumda Tirtanadi mengatakan pipanya terendam di parit dan bocor itu disampaikan, Marhamah, kepada wartawan di Medan, Rabu (21/6/2023) setelah datang ke lokasi meninjau kondisi yang terjadi.
Marhamah mengatakan, sebelumnya warga di Jalan Masjid Helvetia Timur, Kampung Lalang mengeluhkan air Perumda Tirtanadi kotor dan berbau di wilayah tersebut.
Saat datang ke lokasi mengecek rumah salah satu pelanggan, kata Marhamah, ditemukan air pada pipa distribusi hanya 1/3 dari diameter pipa existing. Selain itu, sebut Marhamah, pada pukul 13.00 s/d 16.00 WIB (siang hari, red) pelanggan menarik air menggunakan pompa hisap, sehingga terjadi turbulensi atau goncangan air di dalam pipa existing.
“Sehingga plog endapan pada pipa terangkat oleh hisapan pompa air tersebut. Akibat terangkatnya plog endapan pada pipa tersebut, membuat keluar kotoran dan berbau pada pipa dinas tersebut,” katanya.
Untuk mengatasi hal tersebut, tambah Marhamah, pihaknya akan menurunkan tim untuk melakukan rehab (perbaikan) pipa yang bocor dan terendam dalam parit itu. Marhamah mengatakan, pihaknya tetap dan akan terus memberikan pelayanan terbaik dalam pendistribusian air bersih ke rumah-rumah warga.
25/5/2023
Sebelumnya Dirut Perumda Tirtanadi, Kabir Bedi, saat peresmian Drive Thru, Kamis (25/5/2023) lalu mengakui pelayanan air kepada pelanggan belum maksimal. Hal itu di sebabkan karena belum seimbangnya antara kebutuhan air masyarakat dengan produksi air.
Kebutuhan air masyarakat saat ini, sebut Kabir, sekitar 11.000 liter per detik, tetapi baru mampu memproduksi 7.200 liter per detik. “Tahun 2020, kita mampu memproduksi air 6.600 liter per detik, di akhir tahun kita operasikan layanan baru dari Tirta Lyonnaise Medan 400 liter per detik. Jadi, 6.600 di tambah 400, sudah ada 7.000 liter per detik,” sebut Kabir.
Selain itu, sambung Kabir, tahun 2021 tepatnya bulan Maret, pihaknya menambah lagi 240 liter per detik. “Jadi, totalnya ada sekitar 7.240 liter pe detik. Tadi saya sebutkan kebutuhan kita mencapai 11.000 liter per detik, sehingga masih terdapat gap kekurangan sekitar 3.800 liter per detik. Nah, inilah yang harus kita penuhi,” kata Kabir.
Permuda Tirtanadi, tambah Kabir, saat ini sudah berupaya menyelesaikan tender dan proses konstruksi penyediaan air 2.700 liter per detik. Rinciannya, 1.100 liter per detik dari Sei Blumai Binjai, kemudian 500 liter per detik dari Brayan, 400 liter/detik dari Johor, proses uprating Sunggal 400 liter/detik, kemudian proses uprating Delitua sekitar 300 liter per detik.
“Ini sungguh luar biasa, dalam waktu yang singkat proses penyediaan 2.700 liter per detik akan kami selesaikan. Nantinya akan ada produksi air sekitar 10.000 liter per detik. Untuk kekurangannya, sekitar 1.100 liter per detik akan kami kebut hingga akhir tahun 2024 nanti,” sebut Kabir.
Kabir meminta, masyarakat bersabar hingga kebutuhan air tersebut dapat tercukupi dengan baik. “Kami mohon doanya dan mohon bersabar. Izinkan kami bekerja terlebih dahulu,” pinta Kabir. (rel/sat)