Inspirasinews – Medan, Kerugian ekonomi akibat laka lantas (kecelakaan lalu lintas) di Sumut capai Rp17,3 miliar. Sementara, kerugian ekonomi untuk tingkat nasional bisa mencapai Rp430 triliun.
“Jadi, kecelakaan ini juga menyebabkan kerugian ekonomi,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut, Agustinus.
Kerugian ekonomi akibat laka lantas di Sumut capai Rp17,3 miliar itu disampaikan, Agustinus, pada Sosialisasi Pekan Keselamatan Jalan di Medan, Rabu (3/5/2023).
Kecelakaan lalu lintas, kata Agsutinus, bisa menyebabkan kemiskinan. Apalagi korban kecelakaan merupakan seorang kepala keluarga. “Kalau dia seorang kepala keluarga, punya istri, punya anak, jadi korban, tentu akan berdampak buruk pada keluarganya,” katanya.
Sebelumnya Sekda Provinsi Sumatera Utara, Arief S Trinugroho, saat membuka sosialisasi menyampaikan tercatat 11.159 kasus kecelakaan lalu lintas terjadi di Sumatera Utara pada tahun 2022. Dari total seluruh kasus, proporsi kecelakaan didominasi oleh sepeda motor yaitu sebanyak 7.871 kasus.
Untuk mengurangi angka kecelakaan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut melalui Dinas Perhubungan menggelar program mewujudkan keselamatan berlalu lintas, antara lain kegiatan Sosialisasi Pekan Keselamatan Jalan.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemprov Sumut untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, penekanan pada budaya tertib berlalu lintas mesti dilakukan,” katanya.
Menurut Arief, para pengguna jalan mestilah memiliki rasa empati yang tinggi pada sesama pengguna jalan. Tidak adanya empati pada para sesama pengguna jalan menyebabkan seseorang melanggar aturan lalu lintas.
“Apabila terjadi kecelakaan seseorang bisa juga mencelakakan pengguna jalan lain, saya mohonkan empati. Saya mengajak kita semua selalu berempati. Memahami kepentingan orang lain. Jangan seperti iklan itu, solusi buat diri sendiri jadi masalah buat orang lain, pikirkan kepentingan orang lain. Ini kepada seluruh masyarakat kita,” kata Sekda.
Selain itu, Arief, juga mengajak para pemegang kebijakan lain terus bersinergi mewujudkan budaya lalu lintas yang aman dan nyaman. Menurut Arief, hal tersebut tidak akan tercapai tanpa sinergi yang erat. “Ayo kita terus bersinergi, seluruh pihak harus terus ikut terlibat,” katanya.
Sosialisasi pekan keselamatan jalan tersebut di ikuti ratusan para pelaku ojek daring. Pada kesempatan tersebut, seluruh peserta diberikan helm untuk keselamatan di jalan. (sat)