Inspirasinews – Medan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan, dr. Suryadi Panjaitan, mengatakan bulan Maret 2023 pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sistem sanitary landfill di Kecamatan Medan Marelan selesai.
“Metode ini teruji efektif dan efisien dalam pengelolaan sampah dan juga ramah lingkungan. Ini sebuah kemajuan dalam pengelolaan sampah di Kota Medan,” kata Suryadi Panjaitan, Kamis (2/2/2023).
Tahun 2018, kata Suryadi, TPA Terjun masih menerapkan metode open dumping. Di masa kepemimpinan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, di lakukan perbaikan dengan menerapkan metode controlled landfill.
“Sistem ini mengurangi potensi gangguan lingkungan dengan menimbun sampah memakai tanah secara periodik. Saya datang dan lihat langsung ke TPA Terjun sekarang sudah tidak bau lagi,” katanya.
Pemkot Medan, sebut Suryadi, terus melakukan perbaikan pengelolaan akhir sampah menggunakan metode sanitary landfill. “D jadwalkan, Maret 2023 pembangunan penerapan metode sanitary landfill ini selesai. Kalau bisa kita selesaikan tepat waktu, maka akan lebih bagus lagi tempat pengelolaan sampah di Kota Medan,” ujarnya.
Tidak hanya TPA Terjun, sambung Suryadi, Pemkot Medan juga menambah tempat pengolahan akhir sampah yang sudah ada di Desa Talun Kenas, Kabupaten Deli Serdang. “TPA Talun Kenas merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot Medan dengan Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemkab Deliserdang,” katanya.
Tahapan saat ini, tambah Suryadi, DLH Kota Medan terus berkoordinasi dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan untuk meninjau lokasi dan membahas mengenai sistem yang akan di gunakan dalam pengelolaan sampah. “TPA Talun Kenas nantinya juga menggunakan sistem sanitary landfill. Kondisi lapangannya cukup luas untuk menampung sampah Kota Medan,” katanya.
Saat ini, lanjut Suryadi, sampah yang di hasilkan masyarakat Kota Medan sekitar 2.000 ton/ hari. Sesuai dengan Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) dalam pengelolaan sampah sampai tahun 2025, pengurangan sampah di Kota Medan bisa mencapai 30%.
Jika di kalkulasikan ,produksi sampah Kota Medan sampai 2025 akan berkurang sekitar 600 ton. “Jadi, sesuai dengan Jakstrada tersebut produksi sampah di Kota Medan di tahun 2025 hanya berkisar 1.400 ton. Kalau bisa lebih berkurang lagi,” harapnya.
Begitupun, Suryadi, tetap mengimbau masyarakat agar merubah perilaku tidak lagi membuang sampah sembarangan, khususnya membuang ke sungai. Industri juga harus mengolah limbah pabriknya dengan baik dan benar dan tidak membuang sembarangan. “Mari kita menjaga bersama-sama kebersihan lingkungan kita,” ajaknya. (sat)