Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, memaparkan kiat menjaga inflasi di tengah sulitnya perekonomian global kepada Gubernur dan Bupat/Wali Kota se-Indonesia.
Edy menyampaikan itu saat memaparkan Best Paractice Pengendalian Inflasi melalui zoom ke Kepala Daerah se-Indonesia di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Senin (5/12/2022).
Kuncinya, kata Edy, adalah pentingnya memahami suatu daerah secara komperhensif, komunikasi yang baik antar Pemda dan melibatkan Forkopimda. Selain itu, terus menerus melakukan pemantauan harga dan ketersediaan barang, agar bisa mengambil keputusan yang tepat dan cepat.
“Penyebabnya klasik. Beras, cabai merah, bawang putih, transportasi dan bensin. Jadi, mana yang masuk kategori rawan kita lakukan intervensi. Itu butuh komunikasi kuat antar-Pemda dan Forkopimda,” kata Edy.
Edy menyebutkan, inflasi Sumut pada November tercatat sebesar 5,03% (yoy) dengan deflasi 0,13. Sedangkan untuk tahun kalender (November 2022 terhadap Desember 2021) 4,55%. Harga pangan dinilai paling berpengaruh pada inflasi Sumut dan harga yang sangat fluktuatif.
“Ada 11 komoditas punya andil pada inflasi kita, tetapi yang paling signifikan cabai merah 44,24%, bawang merah 24,34%, dan cabai rawit 31,2% karena itu perlu dipantau setiap hari,” kata Edy.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, memuji langkah Gubsu mengendalikan inflasi. Ada 10 Provinsi yang di nilai berhasil menjaga tingkat inflasi (yoy)-nya, antara lain Gorontalo (5,41%), Sulbar (5,36%), Banten (5,34%), Kepri (5,26%), Kaltara (5,24%), Sumut (5,03%), Papua Barat (4,70%), Sulut (4,30), DKI (4,11%) dan Maluku Utara (3,26%).
Sumut salah satu yang terbaik dengan jumlah populasi dan banyaknya kabupaten/kota. “Apa yang di lakukan Pak Edy di Sumut sangat bagus. Ada 33 kabupaten/kota dan itu sangat tidak mudah. Mudah-mudahan bisa menjadi masukan untuk daerah lain,” harap Tito.
Kepala Badan Pangan Nasional RI, Arief Prasetyo, mengatakan bahan pangan yang sulit di penuhi hampir seluruh wilayah Indonesia adalah gula pasir dan bawang putih. Dia meminta, agar Sumut mempererat kerja sama dengan Bulog agar inflasi bisa terus ditekan.
“Sangat baik apa yang di lakukan Pak Edy di Sumut. Kalau gula pasir dan bawang putih mayoritas daerah kita memang impor, untuk menjaga inflasi Sumut bisa koordinasikan dengan Bulog kita,” kata Arief.
Di ketahui, Pemprov Sumut menjadi salah satu provinsi terbaik mengendalikan inflasi. Atas keberhasilan itu, Gubsu Edy Rahmayadi, diundang Mendagri menjadi pembicara memaparkan formula pengendalian inflasi kepada Gubernur dan Bupati/Wali Kota se-Indonesia. (sat)