Inspirasinews – Medan, Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman, mengatakan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) merupakan inisiatif kerjasama sub-regional yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia, Malaysia dan Thailand pada tahun 1993. Tujuannya untuk akselerasi transformasi ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat ketiga negara.
Hal itu dikatakannya saat menyampaikan sambutan pada pertemuan ke-5 IMT-GT Green Cities Mayor Council (GCMC) Tahun 2022 di Adi Mulia Hotel, Jalan Diponegoro Medan, Selasa (1/11/2022).
Kerangka kerjasama IMT-GT, kata Aulia, mengkolaborasikan antara peran swasta dan pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya, baik alam maupun manusia untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan budaya dengan memperhatikan pelestarian lingkungan hidup. “Makanya, IMT-GT mempromosikan Green Development Initiative dalam mencapai IMT-GT Vision 2036 yang menjunjung tinggi Sustainable Development Goals (SDGs),” katanya.
Aulia menyampaikan, Pemkot Medan saat ini telah melakukan beberapa langkah penting untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Di bidang transportasi telah di kembangkan angkutan masal berbasis jalan (Bus Rapid Transit) dan merencanakan pembangunan Light Rail Transit (LRT).
Kemudian penerapan teknologi Intelligent Transportation System (ITS) di 86 persimpangan jalan dan 4 Area Traffic Control System (ATCS) untuk meredam kemacetan dan perlambatan lalu lintas, sehingga dapat mengurangi emisi karbon dari kendaraan.
“Untuk E-Parking, kita telah terapkan di 87 koridor jalan. Kita juga memasang 17.086 lampu penerangan jalan umum (LPJU) hemat energi serta 300 LPJU tenaga surya. Semua itu merupakan implementasi dari Green City Action Plan 2035 Kota Medan sektor transportasi dan energi hijau,” jelasnya.
Terkait persampahan, sebut Aulia, Pemkot Medan terus berupaya untuk membangun TPS3R (Reuse, Reduce, Recycle) sekaligus mempromosikan pemilahan sampah di rumah tangga. “Implementasi Waste To Energy juga terus dikaji sesuai dengan karakteristik Kota Medan. Harapannya, tahun 2024 Kota Medan sudah memiliki tempat pembuangan akhir sampah dengan sistem Sanitary Landfill,” katanya.
Untuk sektor pendidikan, sambung Aulia, terdapat 48 sekolah di Kota Medan sebagai sekolah Adiwiyata, di mana lingkungan fisik dan kurikulum pendidikannya sudah memperhatikan aspek-aspek lingkungan hidup. “Terhadap peningkatan luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH), Kota Medan telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 miliar setiap tahunnya untuk mencapai luasan RTH 20% atau 4.587 hektar hingga tahun 2042,” sebutnya.
Kota Medan, tambah Aulia, adalah pusat perekonomian regional terpenting di pulau Sumatera. Kota Medan juga salah satu dari tiga kota metropolitan di Indonesia, yang di tandai dengan posisinya sebagai pusat dari kawasan metropolitan Mebidangro (Medan, Binjai, Deliserdang dan Karo).
Memiliki fungsi dan peranan strategis sebagai pintu gerbang utama bagi perdagangan, jasa dan keuangan regional/internasional di kawasan barat Indonesia. “Pemkot Medan menyambut baik GCMC Meeting IMT-GT ini. Secara tidak langsung, kegiatan ini juga akan lebih mempromosikan sektor basis Kota Medan untuk meningkatkan daya saing di tingkat internasional,” ujarnya.
Aulia berharap, forum IMT-GT sebagai forum kerjasama regional harus adaptif terhadap guncangan dan tekanan atau shock dan stress perkotaan. Apalagi, katanya, saat ini seluruh negara sedang menghadapi krisis energi dan tekanan inflasi serta adanya kondisi konflik regional antar negara yang berdampak terhadap energi dan harga pangan.
“Pertemuan ini akan menjadi wadah untuk saling bertukar fikiran dan meningkatkan resiliensi kota. Besar harapan, melalui forum ini kita dapat menjalin kerjasama untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi, pemulihan sektor pariwisata, kerjasama pertanian, industri halal, pengembangan SDM dan investasi. Tujuan utamanya adalah melaksanakan pembangunan berkelanjutan dan inklusif untuk kesejahteraan masyarakat,” sebut Aulia. (sat)