Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, mengimbau para pelaku UMKM dapat melakukan transformasi dan inovasi usaha. Sebab, di era digital ini, siapa yang tidak berubah, tidak berninovasi dan tidak kreatif akan mati.
“Jadi, manfaatkanlah digitalisasi sebagai chanel utama pemasaran. Kuatkan sinergi dan kaloborasi antar pelaku dan pendukung UMKM dalam berbagai bentuk dari proses produksi, permodalan maupun pemasaran,” katanya.
Hal ini disampaikan Gubsu di wakili Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, Arief Sudarto Trinugroho, pada pembukaan Pameran Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2022 yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut di Main Atrium Laguna, Delipark Medan, Jumat (23/9/2022).
Konstribusi sektor UMKM, kata Edy, sangat dominan terhadap pertumbuan ekonomi negara, khususnya Sumut. Di Indonesia sendiri, sub sektor ekonomi kreatif berkontribusi sebesar Rp1,2 triliun kepada Pendapatan Domistik Bruto (PDB) Nasional. Sebagian di antaranya merupakan sumbangan sektor UMKM.
Dikatakannya, jumlah UMKM di Sumut sekitar 2,8 juta adalah potensi sangat besar, namun masih memiliki kendala dalam pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemasaran. UMKM perlu didorong agar dapat memanfaatkan perkembangan sektor ekonomi digital, dengan mengarahkan orientasi bisnis menjadi go digital dan go global, agar lebih efektif dan efisien dalam memasarkan produk.
“Pemprov Sumut terus mendorong pengembangan ekosistem ekonomi kreatif berbasis digital. Kami arahkan pada peningkatan kapasitas pelaku industri kreatif di Sumut agar memiliki daya saing. Aah ini akan kami selaraskan dengan kebijakan Kementerian Pariwisata RI, salah satunya adalah pengelolaan SDM dan kelembagaan dalam mewujudkan SDM unggul dan berdaya saing, “ jelasnya.
Melalui KKSU, di harapkan berbagai permasalahan UMKM perlahan dapat di selesaikan dengan perluasan akses pemasaran produk, seperti pameran, promosi produk melalui website, medsos, market place, pembiayaan dari perbankan. Juga peningkatan literasi UMKM, serta mendorong krativitas UMKM melalui berbagai kompetisi lomba.
Sementara Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, menyampaikan untuk mewujudkan UMKM.produktif, inovatif, dan adaptif, Bank Indonesia melaksanakan program pengembangan UMKM melalui tiga pilar kebijakan, yaitu korporatisasi, peningkatan kapasitas dan perluasan akses pembiayaan untuk meningkatkan akses pasar UMKM, serta mendorong UMKM untuk go digital dan go global.
“Kami di Bank Indonesia mendorong UMKM agar bisa naik kelas melalui korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan perluasan akses pembiayaan serta mendorong UMKM melakukan inovasi, memperbaiki kualitas produk sesuai selera pasar, dan berorientasi ekspor, serta memanfaatkan platform digital,” katanya. (sat)