Inspirasinews – Medan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Bachtiar Djafar yang terletak di Medan Labuhan dalam beberapa bulan ke depan akan segera beroperasi dan siap melayani kesehatan masyarakat.
“Sejumlah persiapan telah di lakukan menjelang beroperasinya rumah sakit,” kata Direktur RSUD H. Bachtiar Djafar, Irliyan Saputra, kepada wartawan di Medan, Kamis (4/8/2022).
Rumah sakit tipe C di kawasan Medan Utara ini, kata Irliyan, sangat representatif. “Fasilitas dan pelayanan kesehatan di rumah sakit ini cukup lengkap, di antaranya pelayanan IGD, laboratorium, radiologi, apoteker, rawat jalan (poliklinik), rawat inap, ICU, NICU dan PICU, kamar bedah serta ruang bersalin,” jelasnya.
Untuk jumlah kamar dan tempat tidur, sebut Irliyan, RS berlantai 7 itu memiliki 44 kamar dan 108 tempat tidur, yang terdiri dari kamar VIP, kelas I, kelas II, kelas III dan kamar isolasi.
Selain itu, tambah Irliyan, jumlah tenaga kesehatan cukup mumpuni, khususnya dokter profesional di bidangnya. “Rencananya, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, akan meresmikan operasional RS bulan November mendatang,” ujarnya.

Persiapan lain yang di lakukan, lanjut Irliyan, adalah melakukan simulasi-simulasi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan, seperti simulasi di IGD, ICU, ruang rawat inap dan poliklinik.
“Selain itu, kami juga mengirim tenaga kesehatan ke RSUD dr Pirngadi dan RS USU untuk mendapatkan transfer knowledge serta menggelar pelatihan di bidang kesehatan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan,” sebutnya.
Dalam mendukung dan mewujudkan program prioritas Wali Kota Medan, sambung Irliyan, pihaknya memiliki program setelah RS beroperasi, di antaranya peningkatan SDM Nakes. Untuk peralatan kesehatan, RS telah memiliki alat untuk operasi katarak, yakni PICU.
“Program lainnya yang akan kita lakukan adalah memanfaatkan instalasi gizi untuk menurunkan angka Stunting. Sebab di kawasan Medan Utara angka stunting cukup tinggi. Artinya, kita memiliki ahli gizi cukup mumpuni. Jadi, sayang sekali jika tidak di manfaatkan untuk penurunan angka prevalensi stunting sebagaimana program Wali Kota,” ungkapnya.
Irliyan mengaku, banyak masyarakat datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, walaupun RS belum beroperasi. “Dengan santun dan ramah, kami menginformasikan RS belum dapat melayani masyarakat,” katanya. (sat)