Inspirasinews – Medan, Provinsi Sumatera Utara telah mengambil langkah konkret untuk mengendalikan inflasi, agar pertumbuhan ekonomi berjalan baik. Tingkat inflasi Sumut periode terkini berada di angka 5,62% (yoy) atau lebih tinggi dari rata-rata nasional (4,94%).
Menurut Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, lima komoditas utama menjadi penyebabnya, yakni cabai merah, bawang merah, angkutan udara, rokok kretek filter dan tomat.
“Kita sudah ambil langkah konkret, seperti operasi pasar cabai merah lima kali, MoU dengan Pemkab/Pemkot, BUMD dan Gapoktan untuk ketersediaan cabai merah, pengembangan pertanian terintegrasi dan lainnya,” kata Edy.
Hal itu dikatakannya usai Rakornas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Nasional melalui zoom dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (18/8/2022).
Walau begitu, tahun ini pertumbuhan ekonomi Sumut membaik berada di angka 4,7% untuk triwulan II 2022 (yoy) atau lebih tinggi dari nasional 4,4%. Edy meminta, seluruh TPID bekerja sama lebih kuat dan lebih keras, agar upaya pengendalian inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi berjalan sesuai harapan.
“Tidak bisa kita bekerja sebatas standar, harus lebih karena keadaan saat ini memang sulit. Tidak stabilnya politik global dan belum pulihnya perekonomian setelah gelombang Covid-19 membuat kondisi kesulitan,” katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua provinsi untuk bekerja di atas standar dan memperhatikan secara detail inflasi daerahnya.
Ada lima daerah yang inflasinya menjadi perhatian, Jokowi, yaitu Jambi (8,55%), Sumbar (8,01%), Babel (7,77%), Riau (7,04%) dan Aceh (6,97%).
Jokowi mengatakan, 60 negara terancam tumbang akibat kondisi global yang tidak stabil saat ini. Lebih dari itu, 345 juta orang dari 85 negara terancam kelaparan akut.
“Perhatikan benar-benar, kondisinya tidak biasa. Kita juga harus bekerja di atas standar. Saya lihat realisasi APBD juga masih di angka 33,3,%, padahal kalau realisasinya bagus, akan menambah perputaran uang di daerah dan membantu pertumbuhan ekonomi,” katanya. (sat)