Medan

Program Pelatihan UMKM Jangan Sekadar Habiskan Anggaran

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Program pelatihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) jangan hanya sekadar habiskan anggaran. Tetapi, harus pengembangan usaha berkelanjutan.

Program pelatihan UMKM jangan hanya sekadar habiskan anggaran itu disampaikan anggota Komisi III DPRD Kota Medan, Mulia Syahputra Nasution, pada kunjungan kerja Komisi III DPRD Kota Medan ke Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan, Selasa (17/5/2022) di pimpin Ketua Komisi, Afif Abdillah.

“Banyak pelaku UMKM setelah selesai dilatih, lalu dibiarkan. Padahal mereka butuh kepastian. Apa kelanjutan pengembangan usahanya,” tanya Mulia.

Mulia mempertanyakan realisasi bentuk pembinaan dan pelatihan yang di lakukan Dinas Koperasi dan UKM terhadap pelaku UMKM. Sebab, masih  banyak pelaku UMKM tidak mendapatkan pembinaan dan pelatihan. “Pelaku UMKM mana yang mendapat pelatihan,” tanya Mulia.

Mulia juga mempertanyakan bentuk pembinaan yang di lakukan Dinas Koperasi dan UKM untuk pengembangan pelaku UMKM. “Bagaimana pula bentuk sinkronisasi dan kerjasama Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan dengan Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemerintah Pusat dalam pembinaan dan pelatihan bagi pelaku UMKM,” tanya politisi Partai Gerindra itu lagi.

Senada dengan itu anggota Komisi III lain, Dhiyaul Hayati, menyampaikan para pedagang UMKM di Kota Medan kurang mendapat pembinaan. “Seharusnya, ada tenaga pendamping untuk memfasilitasi setiap saat para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya. Dinas Koperasi harus mampu memberikan pembinaan terhadap usaha mikro di Medan, sehingga dapat mengentaskan kemiskinan di Kota Medan,” ujar Dhiyaul.

Sedangkan Ketua Komisi III, Afif Abdillah, menekankan kepada Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan agar mempermudah akses bagi pedagang mikro.

“Dinas Koperasi harus mampu memfasilitasi perusahaan BUMN bersedia membantu para pedagang mikro. Dengan demikian, pemulihan ekonomi yang sempat terpuruk akibat Covid-19 dapat segera pulih,” kata Afif.

Afif juga menyayangkan Dinas Koperasi belum maksimal melakukan pendataan jumlah pedagang mikro di Kota Medan. “Seharusnya, pendataan padagang mikro di lakukan tanpa pilih kasih serta melibatkan Kepling dan Lurah, sehingga pedagang dapat dibantu meningkatkan usahanya,” ujar Afif. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *