Inspirasinews – Medan, Wali Kota Medan, M. Bobby Afif Nasution, meminta Camat Medan Helvetia Putra Situmeang dan Lurah Cinta Damai Syena segera mengatasi persoalan penyempitan Jalan Aman.
“Insha Allah, penyempitan jalan ini akan kita atasi secepatnya. Tolong nanti di bantu Pak Camat dan Bu Lurah membuat kesepakatan bersama untuk membebaskan jalan ini ya bu. Biar mudah semuanya,” kata Bobby Nasution kepada warga saat melaksanakan program Sapa Lingkungan (Saling) di Jalan Aman, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Jumat (8/4/2022).
Kemudian, Bobby, menanyakan kepada Camat dan Lurah waktu penyelesaian persoalan tersebut dan Lurah menjawab akan coba menyelesaikannya dalam waktu satu Minggu.
“Udah didengar ya Pak, ya Bu. Seminggu ini diupayakan penyelesaiannya. Jangan tidak di tepati ya, seminggu lagi saya akan datang lagi untuk melihatnya,” kata Bobby.
Menurut Lurah Cinta Damai, Syena, penyempitan Jalan Aman terjadi akibat keberadaan rumah yang tidak memiliki dasar alas, karena berdiri di atas jalan milik pemerintah.
“Sebenarnya, itu adalah jalan terusan menuju Jalan Aman. Yang bersangkutan sudah menempati rumah tersebut sejak 2004 lalu berdasarkan surat perjanjian di bawah tangan dan tidak di ketahui Kepling dan Lurah serta tidak ada tanggalnya,” jelas Syena.
Syena menuturkan, pihaknya telah melakukan rapat bersama Asisten Pemerintahan untuk melaksanakan pengukuran bersama Dinas PU melihat luasan jika di lakukan pembebasan.
“Dari data, itu adalah aset kita terhitung mulai dari ujung Jalan Kelambir V sampai ke Jalan Aman ujung Pasar I. Sesua data, lebarnya sampai 8 m, namun sekarang tinggal 1 meter,” terangnya.
Sebelumnya warga mengeluhkan terjadinya penyempitan Jalan Aman. Kehadiran pagar beton menyebabkan Jalan Aman mengalami penyempitan sepanjang lebih kurang 10 M.
Kondisi itu menyebabkan Jalan Aman hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki saja. “Tolong Pak Wali, lebarkanlah jalan kami ini,” pinta Bu Meti.
Senada dengan itu warga lainnya, menyampaikan kehadiran tembok beton itu menyebabkan warga kesulitan melintas. “Selama ini kami merasa seperti anak tiri Pak Wali. Sudah berulang kali kami sampaikan, penyempitan jalan tidak juga di atasi,” kata warga. (sat)