Inspirasinews – Medan, Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Utara, Nawal Lubis, berharap PKK Sumut mampu menjadi pelopor dan pelapor pemberantasan narkoba, jika di daerahnya adanya peredaran narkoba. Sebab, saat ini Sumut termasuk rangking tertinggi penggunaan narkoba dan sudah sangat mengkhawatirkan.
“Ibu-ibu PKK di Kabupaten/Kota harus bisa bergerak menjadi pelopor dan pelapor. Ajak anak ibu yang masih murni ikut menjadi pelopor dan pelapor, kalau narkobanya habis pasti HIV/AIDS juga hilang. Jangan takut demi penyelamatan generasi muda bangsa,” kata Nawal Lubis saat menerima audiensi Pengurus Komisi Penaggulangan AIDS Daerah (KPAD) Sumut di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Senin (14/3/2022).
Nawal mengaku, mendukung pelaksanaan ‘Gerakan Sumut Bersih’ di tengah keluarga, yaitu bersih dari HIV/AIDS dan Narkoba, yang menjadi program (KPAD) Sumut, sehingga anak muda bisa terhindar dari penularan HIV AIDS dan penyalahgunaan Narkoba
Menurut Nawal, upaya penanganan HIV/AIDS dan Narkoba perlu di dukung semua pihak, dengan terus berupaya mengedukasi masyarakat bagaimana melakukan pencegahan agar terhindar dari HIV/AIDS dan Narkoba.
Nawal juga menyambut baik keinginan KPAD Sumut untuk kerja sama dengan PKK Sumut. “PKK Sumut siap bersinergi dengan KPAI Sumut dengan berbagai program yang ada. Jadi, kita siap bersinergi, saya sangat senang karena ini masa depan generasi muda Sumut,” ujar Nawal.
Sementara Ketua KPAD Sumut, Ikrimah Hamidy, mengatakan setiap tahunnya kasus HIV/AIDS terus meningkat. Berdasarkan data KPAD Sumut pada Januari 2007 hingga Juli 2021 mencapai 13.150 kasus di Sumut. “Jadi, perlu penanganan serius, terutama dalam upaya mengedukasi masyarakat tentang HIV/AIDS dan bahaya penggunaan narkoba,” kata Ikrimah.
Kasus HIV/AIDS di Sumut berdasarkan jenis kelamin, jelas Ikrimah, untuk laki-laki berjumlah 9.935 kasus, perempuan 3.215 kasus. “Berdasarkan usia tertinggi pada usia 30-39 tahun berjumlah 5.416 kasus, usia 19-29 tahun 5.125 kasus, usia 40-49 1.652 kasus, usia 50 tahun 569 kasus, 10 – 18 tahun 224 kasus, 1-4 tahun 86 kasus, 5-9 tahun 62 kasus dan usia 1 tahun 16 kasus,” terang Ikrimah.
Untuk itu, kata Ikrimah, KPAD Sumut ingin bekerja sama melalui program dan kegiatan PKK untuk mengedukasi masyarakat, karena potensi struktur PKK secara struktural berjenjang hingga sampai ke tingkat desa di yakini mampu menekan jumlah kasus HIV/AIDS di Sumut. “Jika potensi struktur ini di hidupkan, sangat efektif untuk mengedukasi masyarakat agar terhidar dari HIV/AIDS,” ujar Ikrimah. (sat)