Inspirasinews – Medan, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, Farianda Putra Sinik, menyatakan Pemerintah seharusnya memperhatikan nasib para guru swasta yang kesejahteraannya masih memprihatinkan.
Hal itu disampaikan Ketua PWI Sumut di dampingi Sekretaris, SR Hamonangan Panggabean, merespon audiensi Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Medan, Muhammad Arif dan Ketua Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI) Kota Medan Partomuan Silitonga, Senin (27/12/2021).
Setelah audiensi, di lanjutkan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara BMPSI dengan PWI Sumut. Salah satu bentuk MoU adalah memberikan keringanan uang sekolah bagi anak-anak anggota PWI yang bersekolah di perguruan swasta dari mulai PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK sederajat. Kerjasama lainnya, mengadakan pendidikan muatan lokal belajar Ilmu jurnalistik bagi para anak didik tingkat SMA/SMK Swasta.
Farianda menyatakan turut prihatin atas keluh kesah BMPSI dan PGSI Kota Medan, berkaitan dengan nasib sekolah-sekolah swasta yang terancam tutup dan gulung tikar akibat gencarnya pembukaan sekolah-sekolah negeri baru di berbagai daerah. khususnya di Kota Medan.
“Pemerintah harus memperhatikan nasib para guru ini dengan cara membatasi pendirian Sekolah Negeri baru. Apalagi kita ketahui banyak sekolah negeri yang minim murid, kenapa harus bangun sekolah lagi. Berilah kesempatan kepada sekolah swasta untuk juga mendapatkan jatah murid agar jangan sampai tutup,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua BMPSI Kota Medan, M. Arif, menyampaikan tujuan audiensi untuk mempererat tali silaturahim sekaligus menawarkan kerjasama meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Arif juga mengungkapkan, sejumlah besar sekolah swasta di Kota Medan terancam tutup akibat kebijakan mendirikan sekolah negeri baru, di perparah dengan membuat dua shift belajar pagi dan siang untuk murid baru. “Kalau sekolah-sekolah swasta di Kota Medan tutup, berkisar 24.000 guru swasta bakal menganggur,” sebut Arif.
Untuk itu, BMPSI dan PGSI Kota Medan meminta tolong kepada Pemkot Medan dan Pemerintah Provinsi memperhatikan kekhawatiran sekolah-sekolah dan guru swasta.
Turut hadir sejumlah pengurus yayasan dan sekolah swasta, terdiri dari : Susmainu (Yayasan SMK Tritech), Asha Dewi Lubis ( Yayasan Asha Mandiri), Drs. Noralice Simbolon (Kepsek SMAS HKBP Sidorame) dan Triwahyuni, S.Sos (Yayasan Oerguruan Gajah Mada Mandiri). (rel/sat)