Inspirasinews – Medan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara menerima penghargaan dari Pemerintah Pusat, karena di nilai sebagai yang terbaik dalam pengendalian infasi untuk wilayah Sumatera.
“Alhamdulillah, kita menjadi yang terbaik TPID 2020,” sebut Gubernur Sumut (Gubsu), Edy Rahmayadi, usai mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021 secara virtual dari Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, yang dibuka secara resmi Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Gubsu berharap, prestasi ini dapat terus di pertahankan, sehingga upaya mengendalikan inflasi di Sumut dapat di lakukan secara maksimal.
Saat ini, kata Gubsu, Pemprovsu tengah mempersiapkan plafon digital sebagaimana arahan Presiden terkait pemanfaatan plafon digital dalam rangka memudahkan akses komunikasi.
“Infrastruktur digital di Sumut ini sedang dalam perbaikan, karena sinyal (jaringan internet) itu sangat di perlukan, khususnya di daerah-daerah yang belum maksimal jangkauannya (jaringan),” sebut Gubsu.
Plafon digital yang tengah di maksimalkan saat ini, kata Gubsu, akan disampaikan kepada para pelaku UMKM dan petani, sekaligus memberikan edukasi terkait pemanfaatan teknologi informasi, meskipun berada jauh dari kawasan perkotaan atau ibukota.
Sementara Presiden Joko Widodo dalam pidatonya ketima membuka Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2021 menyampaikan rasa syukurnya, karena di tengah ketidakpastian saat ini perekonomian Indonesia semakin baik dengan tingkat inflasi terkendali.
“Kita wajib bersyukur, meskipun kita masih menghadapi ketidakpastian perekonomian negara kita semakin membaik. Tetapi tetap kita harus menjaga kewaspadaan,” ujarnya.
Pada kuartal II-2021, sebut Presiden, perekonomian Indonesia mampu tumbuh 7,07% (year-on-year/YoY) dengan tingkat inflasi nasional yang terkendali di angka 1,52% (YoY). Presiden menyampaikan, angka inflasi tersebut jauh di bawah target inflasi 2021, yaitu sebesar 3%.
“Tetapi kita juga tahu bahwa inflasi yang rendah juga bisa bukan hal yang menggembirakan, karena bisa saja ini mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan mobilitas,” ujar Presiden mengingatkan.
Karena itu, Presiden menekankan kepada jajaran terkait untuk tetap waspada dan hati-hati dalam mengatur keseimbangan antara upaya penganganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi di kuartal III-2021 ini.
“Tetap harus waspada, tetap harus hati-hati mengatur keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi, mengatur rem dan gas. Penyebaran COVID-19 harus bisa kita kendalikan dan masyarakat yang rentan harus bisa kita lindungi,” tegasnya. (insp01)