Medan

20 Tahun Gang Riahna Medan Selayang Tak Ada LPJU

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Warga Jalan Jamin Ginting, Gang Riahna, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang mengaku sudah 20 tahun tidak ada Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di wilayah itu, sehingga menjadi kekhawatiran bagi warga karena kondisi gang menjadi gelap.

“Rata-rata warga di sana pedagang sayur dan harus keluar dini hari untuk menjajakan sayur ke pasar. Karena kondisi gang gelap, kami menjadi was-was takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,” sebut Basri Ginting kepada anggota DPRD Kota Medan, D. Edy Eka Suranta S Meliala, ketika menggelar Reses Masa Sidang Ketiga Tahun ke II TA 2021 yang di laksanakannya di Jalan Jamin Ginting, Lingkungan V, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang, Senin (10/5/2021).

Selain itu, Basri, mengeluhkan banjir yang selalu melanda wilayahnya. Padahal, di daerah tersebut terdapat parit besar. “Kenapa daerah kami selalu banjir setiap turun hujan, padahal adanya parit besar,” tanyanya.

Senada dengan itu, Ngamanken Br Bangun, mengeluhkan tidak adanya lampu penerangan jalan di daerahnya. “Karena tidak adanya lampu penerangan jalan, daerah kami sering terjadi jambret. Padahal, ada 3 titik di situ,” katanya.

Ngamaken juga mengeluhkan banjir yang hampir 20 tahun melanda daerahnya. “Banjir terjadi karena parit di Gang Malaysia lebih tinggi dari di Beringin. Air dari parit Gang Malaysia tumpah ke Beringin, akibatnya Beringin selalu banjir. Masalahnya, parit Gang Malaysia berbatasan dengan Medan Johor. Kondisi ini sudah sering saya usulkan setiap kali anggota dewan Reses, namun belum juga terealisasi. Ini ke 6 kalinya saya usulkan kepada Pak Edy Meliala, mudah-mudahan bisa terealisasi. Apalagi tadi Bapak bilang, Bapak di komisi pembangunan,” ungkapnya.

Sementara, Ariston Sebayang, mengeluhkan kondisi banjir yang terjadi di tempat tinggalnya di Gang Jati. “Kalau hujan, Gang Jati itu sudah seperti kolam,” katanya.

Sedangkan, Joni P Sagala, mengusulkan agar parit di Jalan Jamin Ginting di perlebar guna mengatasi banjir yang kerap terjadi. “Saya lihat setiap banjir, 1 jam kemudian surut. Ini berarti kurangnya saluran, padahal sungai dekat. Makanya, parit tidak cukup kalau hanya dikorek, tapi harus di lebarkan. Paling panjangnya sekitar 1 Km,” katanya.

Menjawab berbagai keluhan dan aspirasi yang muncul, anggota DPRD Kota Medan, D. Edy Eka Suranta S Meliala, mengatakan akan menyampaikan kepada OPD terkait di Pemko Medan. Apalagi, katanya, program Wali Kota Medan saat ini adalah “Medan Tajir” (Medan Tanpa Banjir).

Terkait lampu penerangan jalan, Sekretaris Fraksi Partai Gerindra ini, mengatakan akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera diperbaiki. “Kalau untuk lampu, mungkin itu bisa di atasi karena sudah ada tiangnya,” katanya.

Wakil Ketua Komisi IV ini mengatakan, semua aspirasi yang muncul menjadi masukan bagi dewan untuk disampaikan kepada Pemko Medan dalam sidang paripurna guna ditindaklanjuti menjadi program pembangunan.

Sedangkan Lurah Kelurahan Beringin menyarankan satu-satunya cara mengatasi banjir yang kerap melanda adalah dengan melakukan normalisasi Sungai Babura.

Selain lampu jalan dan banjir, warga lainnya meminta agar di lakukan pengaspalan jalan pajak pagi, karena sudah banyak korban di wilayah itu akibat lubang jalan terlalu besar. Selain itu, warga juga meminta agar segera di definitifkan Kepala Lingkungan 5. “Sudah 3 bulan kami tidak memiliki Kepling, karena Kepling yang lama sudah meninggal. Saat ini dijabat seorang Plt dan tidak pernah turun melihat warga. Kami minta agar segera didefenitifkan, agar warga tahu jika berurusan,” pinta Rianus Surbakti. (insp01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *