Inspirasinews – Medan, Direktur Agence Francaise de Development (AFD) untuk Indonesia Emmanuel Baudran, mengatakan Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo (Mebidangro) memiliki potensi yang baik untuk infrastruktur transportasi dan juga perencanaan perkembangan kota.
“Untuk transportasi massal kereta api, LRT, MRT dan BRT menjadi pilihan utama, kemudian bus dan juga waterbus,” kata Emmanuel Baudran pada pemaparan diagnosa AFD terkait mobilitas perkotaan Mebidangro di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Kamis (29/4/2021).
Berdasarkan studi AFD dan Egis Rail, sebut Baudran, cakupan transportasi massal sangat rendah (bus dan kereta api) hanya 8%, sedangkan angkutan kota (angkot) mencapai 56%. Begitu juga dengan kuantitas serta kualitas belum mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Itu yang menyebabkan kendaraan pribadi mendominasi, sepeda motor dan mobil. Padahal ini berdampak besar pada polusi, keamanan dan juga ekonomi terutama karena kemacetan yang di timbulkan. Ditargetkan SUMP Mebidangro akan rampung di akhir tahun 2021,” kata Baudran.
Sementara Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, mengatakan membangun SUMP Mebidangro yang baik dan tepat sangat butuh kerja sama yang baik antara walikota dan bupati wilayah aglomerasi ini.
“Mungkin selama ini kita banyak bekerja untuk masing-masing daerah, padahal Mebidangro saling membutuhkan dan saling menopang satu sama lain. Karena itu, sangat di butuhkan kerja sama walikota dan bupati agar SUMP berjalan dengan baik,” kata Gubsu.
Menurut Gubsu, saat ini hal yang perlu di perhatikan adalah masalah keuangan di keempat daerah tersebut, termasuk Pemprovsu, karena infrastruktur transportasi dan perencanaan membutuhkan dana yang tidak sedikit.
“Kita tahu ini sangat penting untuk pembangunan kawasan ini, tetapi tentu kita butuh dana yang tidak sedikit untuk SUMP. Pada rapat ini tadi kita juga bahas dari mana-mana saja kita akan mendapatkan dana. Ini masih diagnosa awal, nanti akan ada pertemuan lanjutan untuk memastikan strategi yang kita ambil,” kata Gubsu.
Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan Sumut, Abdul Haris Lubis, mengatakan Mebidangro akan memegang dokumen pembangunan transportasi dan perkembangan kota yang sama, sehingga pembangunan berjalan dengan baik.
“Ini masih diagnosis awal, nanti kita akan cari konsep seperti apa yang tepat untuk Mebidangro, bagai mana kita mendanainya dan hal detail lainnya. Tetapi, tentunya ini akan kita lakukan dan kerja sama kepala daerah sangat di butuhkan,” kata Haris.
Di ketahui, Perencanaan Mobilitas Perkotaan Berkelanjutan atau Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) Mebidangro memasuki tahap lanjutan. AFD bersama rekannya Egis Rail sejak November 2020 hingga Maret 2021 melakukan studi terkait transportasi di Mebidangro.
Dari studi tersebut, di prediksi penambahan penduduk di kawasan Mebidangro hampir 1 juta orang dalam 15 tahun ke depan.
Selain itu, hasil studi juga menunjukkan tiga dari empat rumah tangga memiliki paling tidak satu sepeda motor. Angka tersebut akan semakin meningkat seiring peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Prediksi AFD, tahun 2035 bila pemerintah tidak mengambil langkah-langkah yang tepat ini akan mengakibatkan urban sprawl (perkembangan daerah secara acak/ tak terencana). (insp01)