Inspirasinews – Medan, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah (Ijeck), memaparkan fokus pembangunan Sumut pada Rapat Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI di Medan, Senin (12/4/2021).
Ijeck menyampaikan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) telah menempuh berbagai kebijakan dalam mempercepat pemulihan ekonomi pada tahun 2020-2021.
“Langkah yang diambil secara terencana dan terukur itu mencakup sektor pertanian, sektor Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hingga pariwisata,” kata Ijeck.
Upaya pemulihan ekonomi, kata Ijeck, merupakan langkah yang harus di lakukan secara sungguh-sungguh dan secepat mungkin. “Makanya, kita harus saling bahu-membahu meningkatkan kembali kinerja sektor-sektor strategis dan membuka kembali lapangan usaha dengan semaksimal mungkin,” ujar Ijeck.
Dalam upaya pemulihan ekonomi, sambung Ijeck, sektor pertanian merupakan lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja dan merupakan sektor yang masih dapat tumbuh positif di masa pandemi Covid-19.
“Tentunya itu yang harus terus kita dorong, apalagi kini Sumut menjadi bagian dari program Food Estate oleh Pemerintah Pusat,” tutur Ijeck.
Untuk penguatan di sektor pariwisata, sebut Ijeck, Pemprovsu melakukan optimalisasi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba dan Desa Wisata, optimalisasi pembangunan sektor industri serta peningkatan investasi juga di harapkan mampu menjadi pengungkit bagi pemulihan ekonomi di Sumut.
Selain itu, tambah Ijeck, sektor UMKM juga merupakan sektor yang di prioritaskan untuk dapat terus tumbuh dan dapat menyerap tenaga kerja. “Kita berharap ekonomi Provinsi Sumut yang ditargetkan tumbuh sebesar 4,8 %- 5,2% pada tahun 2021 dan sebesar 5,0 % – 5,4% pada tahun 2022 bisa dapat tercapai lewat program pemulihan ekonomi kita,” katanya.
Tidak hanya sektor ekonomi, Ijeck juga mengatakan, bahwa sektor kesehatan tetap menjadi kunci utama yang dilaksanakan melalui penguatan protokol kesehatan di segala sektor serta peningkatan testing, tracing dan treatment, dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 juga melakukan percepatan vaksinasi.
Sementara Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Rosmaya Hadi, mengatakan untuk memperkuat pemulihan ekonomi perlu melakukan sinergi guna menjaga stabilitas, di mana Pemprovsu dan BI bisa bersinergi dalam mengembangkan UMKM, ekonomi dan keuangan syariah.
“Instrumen kebijakan moneter makroprudensial dan sistem pembayaran diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi melalui sinergi dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK),” ujarnya.
Dalam upaya pemulihan ekonomi, BI di Sumut mengedepankan empat program utama, yaitu penguatan fungsi advisory kepada pemerintah daerah, untuk akselerasi pemulihan ekonomi.
Kemudian di lakukan program dengan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di berbagai segmen, pengembangan UMKM dan promosi perdagangan, investasi serta pariwisata.
Rapat tersebut di hadiri Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie, Anggota Komisi XI Sihar Sitorus, Gus Irawan Pasaribu, Puteri Anetta Komarudin, Kepala Perwakilan BI Sumut Soekowardojo, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional V Sumbagut Yusup Ansori dan Kepala Badan Pusat Statistik Sumut Syech Shaimi. (insp01)