Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, mengatakan menurut catatan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), seluas 51 ribu hektar lebih kondisi hutan bakau (mangrove) di Sumut kritis. Karenanya, perlu penyelamatan alam dari kerusakan untuk generasi mendatang.
Hal itu disampaikan, Gubsu, saat menerima kunjungan Kepala BRGM, Hartono Prawiraatmadja bersama jajaran di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (22/4/2021).
Gubsu mengapresiasi BRGM yang akan menjalakan tugas sebagai pelestari lingkungan di lahan gambut dan hutan mengrove. Karena itu, katanya, sangat tepat pemerintah mengambil langkah upaya rehabilitasi mangrove nasional 2020 dan 2021-2024.
Sasaran lokasi kegiatan perbaikan ini di tahun anggaran 2021, kata Gubsu, Sumut terluas dengan jumlah 152 desa di 52 kecamatan dan 16 kabupaten. “Totalnya mencapai 21.370 hektar lahan dengan anggaran Rp320 miliar. Melestarikan alam kan ibadah. Jadi, kalau itu program pelestarian, maka pastinya itu baik. Kita kembalikan alam kita ini menjadi baik. Nanti alam pun akan menjaga kita,” ujar Gubsu.
Hutan mangrove di Sumut, kata Gubsu, sangat luas, namun tidak luput dari kerusakan, terutama akibat ulah manusia sendiri. “Karena itu, perlu ada komitmen bersama seluruh pihak terkait tanpa terkecuali, sebagai upaya jangka panjang menyelamatkan alam dari kerusakan. Ya, kita dukung penuh program ini, apa yang bisa kami bantu. Semoga program upaya pelestarian lingkungan juga membawa kesejahteraan bagi rakyat,” jelasnya.
Sebelumnya Kepala BRGM, Hartono Prawiraatmadja, mengatakan tugas BRGM adalah memfasilitasi percepatan pelaksanaan restorasi gambut dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pada areal di tujuh provinsi. Fungsinya sendiri, terdiri atas restorasi, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, termasuk pemeliharaan infrastruktur hingga rehabilitasi mangrove di dalam dan luar kawasan hutan,” ungkap Hartono.
Adapun wilayah kerja BRGM di Indonesia, yaitu Sumut, Kepri, Riau, Babel, Sumsel, Jambi, Kalbar, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Papua Barat hingga Papua dengan target restorasi gambut 1,2 juta hetkar lebih. “Sedangkan rahabilitasi mangrove, di target sebanyak 600 ribu hektar,” katanya. (insp01)