Inspirasinews – Medan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak mudik saat hari raya Idul Fitri 1442 H. Sebab, mudik ke kampung halaman bisa berakibat buruk kepada daerah-daerah yang masih berstatus zona hijau.
Peringatan itu disampaikan, Doni Monardo, pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 dan Mitigasi Bencana Wilayah Sumut bersama Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, di Aula T. Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Selasa (20/4/2021).
Di Sumut, kata Doni, dari 12 April – 18 April 2021 tidak ada kabupaten/kota yang berstatus risiko tinggi, 10 kabupaten/kota risiko sedang, 20 risiko rendah, 3 tanpa kasus dan 0 yang tidak terdampak. “Capaian ini tidak akan bertahan lama atau malah makin memburuk, bila tingkat kepatuhan masyarakat rendah,” kata Doni.
Sumut, sebut Doni, sudah bekerja keras untuk menangani Covid-19, tetapi bila tidak ada kepatuhan capaian ini tidak akan lama. “Tahan kerinduan Anda kepada orang tua di kampung, karena bila Anda memaksakan mudik dan membawa Covid-19 ke kampung, itu bisa menjadi kisah tragis karena di kampung fasilitas kesehatan kemungkinan minim. Secara tidak langsung mungkin Anda menjadi pembunuh orang tua-orang tua di kampung bila memaksakan mudik,” tegas Doni.
Sementara Gubsu, Edy Rahmayadi, mengatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mewaspadai peningkatan signifikan penyebaran Covid-19 menjelang libur Idul Fitri 1442 H. Sebab, saat ini dunia memasuki gelombang ketiga penyebaran Covid-19 dan dalam beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan.
Di Sumut sendiri, kata Gubsu, kasus Covid-19 dua bulan terakhir cukup datar, di mana rata-rata penambahan pada Februari 131 kasus per hari dan Maret 91. “Bahkan, tiga bulan sebelumnya berada di angka 80-an,” kata Gubsu.
Tren positif ini, sebut Gubsu, perlu di tingkatkan dan di pertahankan selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. “Masyarakat untuk tidak mudik dan menjauhi kerumunan, terutama di tempat-tempat wisata,” pinta Gubsu.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, sambung Gubsu, mobilitas penduduk Sumut ke taman dan tempat wisata meningkat signifikan pada libur panjang Februari 2020 hingga April 2021. Pada saat Idul Adha 2020, katanya, ada peningkatan mobilitas 20%, saat libur Kemerdekaan 29%-99%, Maulid Nabi 41%, Natal dan Tahun Baru 23%-85%, Imlek 21% dan Isra Mikraj 24%.
“Ini perlu kita antisipasi secara serius, karena di negara kita mudik saat Lebaran sudah menjadi tradisi kuat. Bukan hanya dari Sumut, tetapi juga dari luar negeri. Dengan larangan mudik, masyarakat mungkin akan beralih ke tempat wisata. Makanya, kita harus mengantisipasi ini,” kata Gubsu.
Selain mudik dan kerumunan di tempat wisata, tambah Gubsu, kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) juga menjadi. Sejak pandemi Covid-19, Sumut sebagai salah satu pintu masuk dari luar negeri terus kedatangan PMI baik legal maupun ilegal.
“Dari 2 Januari hingga 18 April 2021 terdapat 9.983 WNI dari luar negeri yang masuk ke Sumut. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat jelang Idul Fitri. Kita akan segera membentuk tim yang terdiri dari semua instansi terkait. Ini butuh koordinasi kuat, termasuk bandara, pelabuhan, imigrasi, TNI, Polri dan lainnya. Kita akan betul-betul mem-filter WNI yang masuk ke Sumut, isolasi selama lima hari untuk yang negatif tes PCR dan yang positif kita rawat bila butuh perawatan,” tegas Gubsu. (insp01)