Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut terus mendorong mental para atlet menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
“Kondisinya seperti ini sekarang, tetapi bukan berarti kita itu menyerah. Tidak ada kata menyerah bagi para pejuang. Para atlet-atlet ini adalah pejuang yang harus memiliki mental baja, tak kenal menyerah walau saat ini kondisi kita tidak seperti biasa,” kata Gubsu saat bertemu para mantan atlet berprestasi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Kamis (18/3/2021).
Ada sekitar 60 mantan atlet Sumut berprestasi yang hadir pada pertemuan ini, antara lain Josua Sinurat peraih enam medali emas PON cabang Gulat, Aprina Siahaan peraih empat medali emas cabang Senam dan atlet berprestasi lainnya.
Gubsu meminta, para mantan atlet berprestasi tersebut untuk ikut memberikan dorongan memperkuat mental para atlet Sumut yang akan berkompetisi di PON Papua.
“Mantan-mantan atlet ini sudah membuktikan mereka berhasil di masa-masanya, sekarang mereka perlu memberikan dorongan. Perhatian lebih kepada adek-adek mereka agar atlet kita nanti bisa berprestasi seperti mereka di PON Papua,” tambah Gubsu.
Sementara Ketua
KONI Sumut, John
Ismadi Lubis,
menerangkan saat ini ada dua program yang dijalankan organisasi yang dia
pimpinnya, yaitu jangka pendek untuk PON XX Papua dan jangka panjang untuk PON
XXI Sumut-Aceh. Untuk jangka pendek program pelatihan atlet terus berjalan
dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Kita terus berlatih dengan penerapan protokol
kesehatan yang ketat, kita sangat menjaga atlet atau tim kita terpapar
Covid-19. Untuk jangka panjang kita sudah membuat program, di bulan Mei kita
sudah harus selesai telescouting Cabor (cabang olahraga) perorangan untuk
Pelatda, 2022 pelatda semua Cabor perorangan dan tahun 2023-2024 semua Cabor
siap untuk berkompetisi,” kata John.
Pada pertemuan itu, salah satu yang banyak diminta para mantan atlet Sumut adalah fasilitas olahraga yang mumpuni di Sumut. Sebab, saat ini atlet-atlet Sumut sulit berkembang karena keterbatasan sarana dan prasarana olahraga yang ada.
“Teman-teman mantan atlet memang banyak yang menuntut itu karena untuk beberapa Cabor kita harus berangkatkan atlet kita keluar kota karena di sini fasilitasnya tidak mencukupi, tetapi tentu sebentar lagi Sumut memiliki Sport Centre yang sangat lengkap dan berkelas internasional. Selain itu, kejuaraan-kejuaraan juga sangat berkurang di masa pandemi ini, sehingga semakin sulit bagi kami melihat bibit-bibit baru atlet kita. Mudah-mudahan ke depannya semakin banyak kejuaraan semua Cabor di Sumut,” kata John. (insp01)