Inspirasinews – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, memaparkan rencana pembangunan Rumah Sakit Haji Medan bertaraf internasional kepada Komisi IX DPR RI.
“Rumah Sakit ini akan dibangun di Deli Serdang dengan luas lahan sekitar 6 hektar. Pembangunan ini butuh anggaran sekitar Rp1,8 triliun,” sebut Gubsu didampingi Wagubsu, Musa Rajekshah, kepada Komisi IX DPR RI saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka Reses di Kantor Gubsu, Rabu (18/12/2019).
Gubsu mengatakan, dengan adanya RS Haji bertaraf internasional, pelayanan kesehatan terhadap masyarakat semakin meningkat, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang berobat keluar negeri. “Ini akan kita buat. Jadi, Sumut punya rumah sakit bertaraf internasional,” katanya.
Warga yang tidak mampu, sebut Gubsu, juga bisa berobat di rumah sakit internasional itu. “Tak semua rakyat kita mampu. Jadi, mohon dukungannya,” pinta Gubsu kepada Komisi IX.
Selain itu, Gubsu, juga memaparkan beberapa masalah kesehatan yang ada di Sumatera Utara, diantaranya stunting, bayi lahir cacat dan wabah hog cholera. “Saat ini kita sedang berupaya mengananinya,” katanya.
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, menyambut baik rencana pembangunan RS Haji tersebut. Menurutnya, selama ini rumah sakit yang bertaraf internasional dan mampu bersaing dengan rumah sakit di Singapura dan Malaysia, sebagian besar ada di Pulau Jawa.
Karena itu, menurutnya, perlu dilakukan pemerataan rumah sakit bertaraf internasional di seluruh Indonesia. “Jika terwujud, RS Haji bertaraf internasional di Sumut, bisa menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia untuk mengembangkan hal yang sama,” katanya.
Menurut Edy Wuryanto, ini terobosan baru yang visioner. “Saya setuju itu untuk meningkatkan daya saing kesehatan kita. Daya saing rumah sakit kita harus setara dengan mereka,” ujar Wuryanto.
Senada dengan itu anggota Komisi IX DPR RI, Dewi Asmara, juga mendukung pembangunan rumah sakit taraf internasional. Dia mengingatkan, pembangunan tersebut juga harus didukung dengan APBD.
“Kami akan sangat mendukung yang di Medan ini. Tapi, mungkin bisa terjadi multi years didukung dengan APBD dan itu bisa jalan,” kata Dewi. (insp01)