Medan

Kemah Konservasi 2019 Wadah Lahirkan Generasi Peduli Lingkungan

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Pemko Medan mengapresiasi digelarnya Kemah Konservasi 2019 di Kampus Universitas Medan Area (UMA), Jalan Kolam, Medan Estate, Kamis (10/10/2019).

Sebab, tujuan kegiatan ini digelar untuk menumbuhkan kepedulian dan pemahaman pentingnya manfaat konservasi (pelestarian & perlindungan) sumber daya alam (SDA) kepada generasi muda Sumatera Utara, termasuk Kota Medan.

Dengan demikian para generasi muda nantinya  berperan aktif dalam upaya pelestarian SDA, sekaligus menjaga kebersihan lingkungan sehingga memberi manfaat signifikan bagi keberlangsungan hidup manusia.

Apresiasi Pemko Medan ini disampaikan Kadis Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, M Husni. Kegiatan yang terlaksana berkat kerjasama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut dengan UMA ini dibuka langsung Wagub Sumut Musa Rajeckshah.

Husni mengungkapkan, kegiatan tersebut menjadi sarana edukatif yang mampu membentuk karakter generasi muda untuk peduli pada lingkungan dan kebersihan.

Apalagi nantinya, kegiatan yang akan berlangsung selama 3 hari mulai 10-12 Oktober diikuti sejumlah komunitas mahasiswa pecinta alam. Selain diskusi konservasi floran dan fauna, kegiatan juga diisi dengan aksi bersih-bersih lewat kemah bersama.

“Kegiatan ini memberi kesadaran tidak hanya bagi kaum muda, tapi juga bagi kita semua bahwa menjaga kelestarian lingkungan merupakan kewajiban. Tugas kita saat ini mewariskan hal baik untuk anak cucu di masa mendatang serta menanamkan kesadaran diri menjaga untuk kebersihan lingkungan. Hal ini harus dimulai dari sejak kecil dengan tidak membuang sampah sembarangan. Semoga kententraman, kenyamanan dan kebersihan dapat tercipta di bumi nusantara, terutama di Kota Medan,” kata Husni.

Pembukaan Kemah Konservasi 2019 ini dimeriahkan dengan penampilan sejumlah murid SD dengan menampilkan teatrikal dan tarian go green yang berisikan pesan dan ajakan kepada semua pihak untuk sadar lingkungan seperti menggunakan air secukupnya, membuang sampah pada tempatnya, serta tidak merusak ekosistem yang berakibat pada terjadinya bencana alam. (insp01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *