Medan

Selamatkan RS Pirngadi, Pemko Medan Harus Lakukan Terobosan

Spread the love

Inspirasinews – Medan, Ketua Komisi II DPRD Kota Medan, Bahrumsyah, meminta Pemko Medan harus melakukan terobosan baru guna menyelamatkan RSUD dr Pirngadi Medan, seperti perbaikan manajemen, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan pelayanan serta peningkatan kualitas tenaga medis. 

“Pemko harus mampu menghilangkan imej RS Pirngadi yang selama ini dikenal buruk pelayanan. Perlu dilakukan perombakan dari semua sisi,” tegas Bahrumsyah kepada wartawan di Medan, Kamis (29/8/2019).

Bahrumsyah mengaku, sangat prihatin mengetahui RS Pirngadi terus merugi. Bahkan, PAD rumah sakit Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) type B milik Pemko Medan sangat anjlok.

Pada tahun 2018 pendapatan hanya Rp100 miliar, padahal belanja mencapai Rp207 miliar. Bahkan, beberapa bulan terakhir ini daya huni pasien di RS Pirngadi sangat sepi. “Paling ada penghuni rawat inap hanya sekitar 40 persen,” katanya. 

Keberadaan Rumah Sakit (RS) Pirngadi Medan saat ini terancam bangkrut. Beberapa tahun terakhir ini kondisi keuangan rumah sakit milik Pemko Medan itu terus merugi karena daya huni pasien tetap menurun. 

Karenanya, sebut Bahrumsyah, pihaknya mendorong Pemko Medan supaya fokus lakukan terobosan baru. “RS Pirngadi harus diselamatkan. Pemko harus punya komitmen perbaikan manajemen sebagai ikon rumah sakit dan pendidikan di Kota Medan,” ujarnya.

Guna mengimbangi persaingan beberapa rumah sakit swasta type B di Medan, sambung Bahrumsyah, RS Pirngadi perlu mendapat dukungan dari Pemko Medan. 

“Makanya, kita mendorong penambahan anggaran pemeliharaan alat kesehatan di tahun 2020 yang semula Rp500 juta menjadi Rp3 miliar. Pengadaan obat Rp6 miliar menjadi Rp40 miliar. Kita mendukung dilakukan penambahan,” sebutnya.

Tak kalah penting, tambah Bahrumsyah, upaya menambah kepercayaan pasien berobat ke RS Pirngadi harus dilakukan. “Seperti sistem rujukan online secara berjenjang dari Puskesmas ke type C lalu ke type B tidak perlu diberlakukan. Pihak Puskesmas dapat memberlakukan rujukan manual demi menyahuti kemampuan masyarakat tingkat bawah,” pintanya. (insp01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *