Inspirasinews – Jakarta, Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah, memaparkan Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup (IKPLHD) Provinsi Sumatera Utara di Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), Selasa (13/8/2019). Paparan itu disampaikan dalam rangka penilaian Anugerah Nirwasita Tantra.
Di hadapan para panelis, pria yang akrab disapa, Ijeck, itu memaparkan beberapa upaya Pemprovsu dalam melakukan pengelolaan lingkungan, salah satunya kegiatan mempromosikan gerakan 3R (reduce, reuse, dan recycle), melalui pengembangan bank-bank sampah.
Jumlah bank sampah yang terdata sebanyak 26 unit yang tersebar di Kabupaten/Kota dengan volume tabungan 54 ton/bulan. “Jumlah penabung 3000 orang dan menyerap 300 orang tenaga kerja dengan omset Rp.75 juta/bulan,” katanya.
Upaya lain yang gencar dilakukan, sebut Ijeck, adalah menyadarkan generasi muda melalui pembinaan sekolah adiwiyata. “Di Sumatera Utara pada tahun 2018, terdapat 7 sekolah Adiwiyata Nasional, 9 sekolah Adiwiyata Mandiri, dan 142 sekolah Adiwiyata Provinsi,” katanya.
Selain itu, sambung Ijeck, Pemprovsu telah menandatangani kerjasama dengan beberapa lembaga dan perusahaan dalam rangka pengolahan sampah.
“Salah satunya penandatanganan PT PPSU dengan HGNS inc mengenai pengelolaan sampah. Pemprovsu juga sudah menyusun draft Peraturan Gubernur tentang kebijakan dan strategi daerah mengenai pengelolaan sampah rumah tangga,” papar Ijeck.
Ijeck mengatakan, pada tahun 2018 dilakukan penghijauan dengan menanam 84.430 pohon dan reboisasi melalui penanaman 1 juta pohon lebih (1.019.230 pohon). Bahkan salah satu lembaga swadaya masyarakat di Sumatera Utara melakukan restorasi kawasan mangrove melalui penanaman pada areal seluas 625 hektar, meliputi Kabupaten Deli Serdang, Langkat, Serdang Bedagai dan Kota Medan.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono, mengatakan wawancara tersebut adalah bentuk optimalisasi kinerja dalam pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk melihat harmonisasi relasi eksekutif dan legislative.
Hal itu sangat penting dalam menjaga stabilisasi pemerintahan yang menentukan bagaimana fungsi lingkungan hidup dan kebutuhan publik lainnya.
Melalui penghargaan Nirwasita Tantra, diharapkan dapat terwujud pengelolaan lingkungan hidup yang semakin baik di daerah.
Selain itu, pemerintah juga ingin mendorong munculnya Green Leadership. “Tidak hanya kepala daerah, namun juga para wakil rakyatnya menjadi semakin peduli dengan lingkungan hidup dan ikut berperan dalam pembangunan di daerahnya sesuai dengan kewenangannya,” katanya.
Ketua Tim Panelis, Hariadi Kartodihardjo, menyatakan Nirwasita Tantra juga ingin menggali wawasan lingkungan hidup pada setiap Kepala Daerah.
“Bagaimana melihat inovasi bisa diwujudkan, karena mungkin kepala daerah mempunyai inovasi, tetapi untuk mewujudkannya membutuhkan upaya, termasuk salah satunya mendapatkan dukungan politik dari DPRD nya,” jelasnya.
Diketahui, Sumut bersama Jawa Tengah, Sumatera Barat, Jawa Barat, Bangka Belitung dan Kalimantan Selatan masuk 6 besar sebagai calon penerima Anugerah Nirwasita Tantra.
Ijeck hadir ke Kementrian LH bersama Ketua Komisi D DPRD Sumut, Sutrisno Panggaribuan dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Binsar Situmorang.
Penghargaan Anugerah Nirwasita Tantra diberikan atas dasar penilaian dari Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) yang disusun setiap tahun oleh provinsi, kabupaten-kota. Setelah itu, baru tim penilai melakukan wawancara kepada kepala daerah yang terpilih. (Insp01)